Jubir Demokrat KLB Deli Serdang: SBY Tak Peduli Berapa Pasang Capres di 2024 Sepanjang AHY Bisa Ikut
Menurut Rahmad, kalau AHY bisa masuk gelanggang pilpres, satu pasang pun yang maju (pasangan calon tunggal), SBY pasti senang.
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyatakan akan turun gunung lagi.
Dalam Rapimnas Partai Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Kamis (15/09/2022), Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengatakan ada tanda-tanda pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak jujur dan adil.
SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapai Pemilu 2024 dikarenakan adanya tanda-tanda pemilu tidak jujur.
Menurut SBY, ada yang menginginkan pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: Tanggapi Ucapan SBY, Ketua Umum Projo: Jangan Bodohi Rakyat, Pilpres 2 Pasangan Calon Itu Demokratis
"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujarnya.
Muhammad Rahmad, Juru Bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang, angkat bicara menanggapi pernyataan SBY di atas.
"SBY turun gunung itu hal yang biasa saja dan sudah rutin. Pilpres 2014 turun gunung memenangkan besannya sebagai cawapres, tapi gagal. Pilpres 2019 turun gunung agar AHY jadi cawapres, tapi gagal karena ditolak oleh Prabowo. Sekarang ini menjelang pilpres 2024 SBY berambisi agar AHY bisa maju sebagai cawapres dan mengincar berpasangan dengan Anies Baswedan," ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (18/9/2022).
Ia menambahkan, SBY akan bahagia luar biasa jika maju ke pilpres pasangan Anies-AHY.
"Makanya pasti turun gunung seperti biasanya, bahkan dengan ambisi politik yang makin meledak-ledak."
Rahmad meyakini, SBY tidak begitu peduli dengan berapa pasang yang bisa maju.
Menurutnya, yang dipedulikannya cuma satu hal, yakni AHY bisa maju masuk gelanggang.
"Kalau AHY bisa masuk gelanggang pilpres, satu pasang pun yang maju (pasangan calon tunggal), SBY pasti senang. Jadi kalau sekarang curhat dan mengeluh seolah-olah akan dikondisikan hanya dua paslon saja, itu karena merasa AHY terancam tidak bisa masuk gelanggang. Cuma hal itu pertimbangannya."
Lebih lanjut, menurutnya, SBY bahkan tidak peduli dengan partainya sendiri, Demokrat.
Baca juga: Pernyataan SBY akan Turun Gunung Dibalas Sindiran Sekjen PDIP: Memang Kapan Naik Gunungnya?
"Sejarah membuktikan itu. Menjelang pilpres 2014 Demokrat bikin konvensi capres. Pemenangnya Dahlan Iskan. Apakah SBY sebagai Ketum PD dan Presiden waktu itu serius mengupayakan Dahlan Iskan sebagai capres atau cawapres? Jawabannya semua politisi juga tahu, yakni TIDAK! Bahkan para peserta konvensi juga merasakan itu."