Ada Kader Mundur Setelah Anies Diusung Jadi Capres, Wasekjen NasDem Sebut Hal Biasa
Hermawi Taslim mengatakan kader yang mundur karena pengusungan Anies Baswedan bukan sesuatu yang harus disikapi berlebihan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim berkomentar soal kader yang mundur karena partainya mengusung Anies Baswedan jadi capres.
Dia mengatakan hal itu bukan sesuatu yang harus disikapi berlebihan.
Hal itu dikatakan dalam webinar Tribun Series: Mengapa Mundur Setelah Anies Diusung Bakal Capres?" pada Jumat (7/10/2022).
"Ada (kader) yang keluar, ada yang masuk. Itu hal biasa saja itu silih-berganti, ini rumah demokrasi kan bergantung pada pandangan dan referensi yang kita alami," ucap Taslim.
Baca juga: Cerita Niluh Djelantik saat NasDem Dituding Dukung Penista Agama di Pilkada DKI 2017
Taslim menuturkan tentu Partai NasDem juga menyampaikan rasa terima kasih atas kebersamaan dengan para kader seperti satu diantaranya Niluh Djelantik yang memilih keluar.
Menurutnya, Niluh Djelantik memiliki kedekatan dengan DPP NasDem selama dua periode sebelum Kongres 2019.
Sebelum mengundurkan diri, Niluh Djelantik menjabat Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem.
"Biarlah sejarah yang akan membuktikan dan biarlah sejarah yang akan menilai, kita begini masih baik, masih bisa bertegur sapa," ucapnya.
Taslim menekankan bahwa masalah internal partai tidak akan mengganggu pengusungan Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon Presiden 2024.
Selain itu, Anies Baswedan tidak memiliki kewajiban untuk memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai NasDem termasuk para pendukung Anies yang tidak direkayasa.
"Tapi jika ada keinginan masuk dalam NasDem tentu tidak bisa ditolak oleh partai," kata Taslim.
Sejak Anies diusung menjadi bakal calon Presiden terbukti keanggotan Partai NasDem mengalami tren peningkatan signifikan.
"Secara umum kita kan punya sistem IT e-KTA sekarang keanggotan kita trennya naik di atas rata-rata berkisar 1.000-an per hari," ungkap Taslim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.