Awal Mula Pernyataan Ganjar Pranowo Siap jadi Capres hingga Berujung Pemanggilan dan Disanksi PDIP
Pernyataan Ganjar Pranowo siap menjadi capres 2024 berbuntut panjang dengan pemanggilan dan pemberian sanksi teguran kepada Ganjar oleh PDIP.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tentang kesiapannya menjadi calon presiden (capres), rupanya berbuntut panjang.
Senin (24/10/2022) kemarin, PDIP memanggil Ganjar Pranowo untuk dimintai klarifikasi terkait pernyataannya itu.
Ganjar Pranowo memenuhi panggilan tersebut dengan menyambangi kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat pada Senin sore.
Memakai seragam partai, Ganjar datang menemui Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun.
Oleh PDIP, Ganjar pun diberi sanksi berupa teguran lisan atas pernyataannya tersebut.
Baca juga: Disanksi PDIP Karena Pernyataan Siap Jadi Capres, Ganjar Pranowo: Sebagai Kader, Saya Terima
Merangkum dari berbagai sumber, inilah awal mula pernyataan Ganjar hingga berujung pemanggilan dan dijatuhi sanksi:
1. Siap Jadi Capres
Pernyataan siap maju sebagai capres dilontarkan Ganjar dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube BeritaSatu.
"Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap?" kata Ganjar Pranowo, Selasa (18/10/2022).
Ini adalah kali pertama Ganjar Pranowo secara terbuka menyatakan kesiapannya menjadi calon RI-1 andai partainya, PDIP mau mengusung dirinya.
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap soal itu," tuturnya.
Pria berusia 53 tahun itu kemudian mengatakan, partai politiklah yang akan memutuskan dan mendeklarasikan capres pilihan mereka.
Namun, Ganjar tidak menyebut spesifik PDIP yang notabenenya ia adalah kader partai itu.
"Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Dapat Sanksi Teguran, Inilah Video Pernyataan Ganjar Siap Menjadi Capres
2. Tuai Komentar

Pernyataan Ganjar tersebut segera menuai respons dari sejumlah kalangan baik dari dalam maupun luar partai.
Hasto misalnya yang mengatakan pernyataan Ganjar Pranowo siap maju menjadi capres tidak melanggar aturan.
Kata Hasto, Ganjar yang juga kader PDIP masih menyatakan pentingnya mengikuti mekanisme partai dengan ucapan 'kalau ditugaskan'.
"Pak Ganjar kan bicara kalau ditugaskan. Ya kalau," kata Hasto di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
"Dalam konteks seperti ini kita kan berbicara bahwa skala prioritas saat ini semua kader partai turun ke bawah untuk mengejar prestasi yang setinggi-tingginya di tengah rakyat," tambahnya.
Hasto menilai, jawaban Ganjar dalam pernyataannya cukup jelas dan tak ada yang dilanggar.
"Kalau saya lihat dari jawaban Pak Ganjar, kan jelas nih, 'kalau untuk bangsa dan negara, ya semua harus siap'," kata Hasto.
Menurut Hasto, hal itu berbeda jika Ganjar atau siapapun kader PDIP menyatakan diri sebagai calon presiden (Capres).
Pasalnya, PDIP hingga kini belum memutuskan apapun terkait sosok capres yang akan diusung.
Komentar juga datang dari luar PDIP.
Baca juga: PDIP: Pernyataan Ganjar Pranowo Soal Siap Jadi Capres Multitafsir

Satu di antaranya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang beberapa waktu lalu mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan sebagai seorang gubernur, kinerja Ganjar telah terbukti di Jawa Tengah.
Ia meyakini Ganjar merupakan sosok yang berkualitas seperti halnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mas Ganjar sudah terbukti dengan kerjanya di Jawa Tengah."
"Dengan beliau menyatakan siap jadi capres, Indonesia punya harapan untuk memiliki presiden dengan kualitas yang tak kalah dengan Pak Jokowi," kata Grace dalam keterangannya, Rabu (10/10/2022).
Grace mengklaim pernyataan Ganjar layak diapresiasi dan sudah ditunggu puluhan juta rakyat.
3. Dapat Dukungan

Kesiapan Ganjar maju sebagai capres rupanya didukung oleh sejumlah kalangan, termasuk dari kolega separtainya.
Dukungan datang, salah satunya dari Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Siap maju capres, iya siap mendukung," kata Rudy, Rabu (19/10/2022).
Keberanian Ganjar menyatakan siap maju capres 2024 dinilai tak lepas dari dukungan mantan Wali Kota Solo dua periode tersebut.
Namun, Rudy menilai hal itu harus ditanyakan kepada Ganjar.
Meski layak didukung, Rudy tetap menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Ganjar maju dari partai yang membesarkannya.
"Ketua umum saya itu ketua umum yang arif dan bijaksana. Mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada kepentingan diri sendiri maupun kelompok," tegas Rudy.
Baca juga: Salam Teguran Lisan dari DPP PDIP untuk Ganjar Pranowo
4. Berujung Pemanggilan dan Disanksi

Pernyataan Ganjar yang semula 'seakan' tidak dipersoalkan, justru berujung pada pemanggilan mantan anggota DPR RI itu.
Ganjar dipanggil oleh partai untuk dimintai klarifikasi.
Dalam surat yang ditandatangani Hasto Kristiyanto dan Komarudin Watubun, Ganjar dipanggil sekira pukul 16.00 WIB.
Ganjar pun memenuhi pemanggilan tersebut dengan mendatangi kantor DPP PDIP pada Senin sore.
Ia datang memakai seragam partai dan bertemu dengan Hasto Kristiyanto dan Komarudin Watubun.
Selepas pertemuan itu, Komaruddin Watubun mengatakan, DPP PDIP menjatuhkan sanksi berupa teguran lisan terhadap Ganjar atas pernyataannya.
"Menjatuhkan sanksi teguran lisan kepada Ganjar sebagai kader," kata Komaruddin Watubun di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Komaruddin menjelaskan pernyataan Ganjar Pranowo yang siap maju capres menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat.
"Meskipun tidak melanggar, tapi pernyataan ini menimbulkan multitafsir kepada publik," ujarnya.
Terhadap sanksi tersebut, Ganjar mengaku menerimanya.
Ganjar menambahkan pernyataannya soal siap jadi calon presiden (capres) telah menjadi diskursus publik.
"Maka ketika di antara situasi seperti ini ada statement yang tadi saya sampaikan kemudian menjadi diskursus di publik yang lumayan ramai begitu, kami mendapatkan peringatan."
"Dan ini sebagai kader saya terima," kata Ganjar di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Ganjar menuturkan akan memperbaiki komunikasinya setelah mendapat sanksi dari PDIP.
"Tadi diberikan sanksi lisan, tentu ini bagian dari komunikasi publik yang rasanya saya harus memperbaiki," ucapnya.
Ganjar menyebut saat memberikan klarifikasi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa capres kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pak Sekjen sudah bicara, lihat baju saya, semua keputusan terkait Pilpres adalah keputusan Ketum. Jadi semua pasti akan mengikuti," ujarnya.
Sementara itu, Hasto Kristiyanto menyinggung soal penegakan disiplin partai.
"Tapi ada perspektif lain yaitu penegakkan disiplin partai, mengapa itu penting? karena partai ini dibangun dengan cita-cita besar," kata Hasto.
Hasto menegaskan bahwa fungsi penegakan disiplin berlaku bagi seluruh anggota dan kader partai tanpa terkecuali.
Dalam penegakan disiplin partai, PDIP mengacu pada asas equal treatment atau perlakuan yang sama rata.
"Fungsi penegakkan disiplin dijalankan bagi seluruh anggota partai tanpa kecuali, semua ada equal treatment," terang dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Reza Deni/Fersianus Waku) (Kompas.com)