NasDem Sebut Siap Tampung Ganjar untuk Duet dengan Anies, Teman Ganjar: Nggak Usah Ditanggapi Serius
Teman Ganjar tidak menanggapi serius terkait pernyataan NasDem yang siap menampung Ganjar untuk berduet bersama Anies.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Lalu upaya kedua adalah mempererat barisan karena disebut ada penyusup yang ingin memecah belah antara hubungan Ganjar, Jokowi, dan PDIP.
Dede menegaskan segala upaya dari Teman Ganjar demi mengantar Ganjar agar bisa menjadi presiden Indonesia selanjutnya.
"Kami ada atas dasar kesamaan cita-cita, kesadaran kolektif, bahwa hanya Pak Ganjar yang layak untuk melanjutkan kerja baik Pak Jokowi."
"Tentu ada babak satu yaitu babak pencapresan dan babak kedua yaitu babak pemenangan Pilpres. Kami akan antar Pak Ganjar hingga tuntas dan berkantor di Istana," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan pihaknya siap menampung Ganjar untuk berduet sebagai cawapres Anies di Pilpres 2024.
Hal ini diungkapkannya dalam program Gaspol bertajuk 'Manuver Baru Nasdem, 'Bajak' Ganjar untuk Tandem Anies?" yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Rabu (9/11/2022).
Willy mengatakan bisa saja koalisi yaitu PKS dan Demokrat untuk menampung sosok yang tidak tertampung oleh koalisi manapun.
"Jangan-jangan nanti dibilang why not the best tadi. Ada saja rezeki anak soleh. Kita kan harus siap-siap. Enggak tertampung di kiri, enggak tertampung di kanan, tertampung di kita," tutur Willy.
Willy mengatakan nama Ganjar yang sempat masuk menjadi kandidat capres NasDem adalah sosok yang terbuka untuk menjadi cawapres Anies.
"Itu bukan open choice. Tapi open opportunity," kata Willy.
Baca juga: Ucapan Jokowi Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Pengamat Sebut Sinyal Melemahnya Komitmen ke Ganjar
Kendati begitu, Willy tidak ingin melangkahi keputusan partai terkait cawapres yang akan berduet dengan Anies.
Ia mengibaratkan duet capres-cawapres tidak boleh ada 'kawin paksa'.
"Kalau bicara hal yang lebih detail, tentu kita tidak bisa terbuka di atas meja. Kenapa? Politik ini kan suatu hal yang art of science. Gabungan kuantitatif dan kualitatif."
"Tidak kawin paksa itu yang paling penting. Tidak ada hal yang dipaksa," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.