Survei Terbaru PWS Sebut Elektabilitas Partai Perindo Capai 6,2 Persen, Ini Tanggapan Hary Tanoe
Hasil survei terbaru menunjukkan adanya peningkatan suara untuk Partai Persatuan Indonesia atau Perindo.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru menunjukkan adanya peningkatan suara untuk Partai Persatuan Indonesia atau Perindo.
Jika dibandingkan dengan sebelumnya, elektabilitas terbaru 6,2 persen tentu peningkatannya melejit.
Elektabilitas yang tinggi tersebut, menjadi harapan baru bagi kelompok masyarakat berpenghasilan dan berpendidikan rendah.
Data di atas tersebut dikeluarkan Lembaga Political Weather Station (PWS).
Mereka mengungkapkan, pada November 2022, Perindo menembus 6,2% karena dinilai peduli terhadap masyarakat kecil.
Pada survei-survei lain sebelumnya yakni CSIS yang menunjukkan elektabilitas Perindo 5,1% dan Litbang Kompas 4,5%.
Baca juga: Sekjen PDIP Sebut Pernyataan Jokowi di HUT Perindo Bukan Dukungan untuk Prabowo Tapi Pujian
Hasil survei PWS atas Partai Perindo tersebut mengungkap posisi Partai Perindo saat ini unggul dari partai politik yang duduk di Senayan, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 3,2%, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,9%.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) memaparkan Partai Perindo senantiasa konsisten peduli dan berpihak pada rakyat kecil dalam memperjuangkan Indonesia sejahtera.
Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Hary Tanoe Sebut Perindo Digagalkan dalam Pemilu 2019 Karena Kasus SMS Ancaman
"Partai Perindo berjuang, bagaimana ikut membantu pemerintah, mempercepat pertumbuhan masyarakat ekonomi lemah agar mereka menjadi produktif, sehingga mereka menjadi bagian masyarakat kita yang ikut menciptakan lapangan kerja, ikut membayar pajak. Dengan demikian, mesin ekonomi Indonesia menjadi sangat besar," kata HT.
Hary mengatakan Indonesia negara besar, dengan adanya ada bonus demografi penduduknya akan bertambah kurang lebih sekitar 50 juta orang hingga dengan tahun 2045.
"Jadi tantangan ke depan itu, kemampuan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Menciptakan para pembayar pajak baru, sehingga mereka ikut menjadi bagian lokomotif membangun bangsa," tegasnya.
Memajukan kesejahteraan masyarakat kecil, lanjutnya, akan mempersempit kesenjangan dan ketimpangan.
Baca juga: Disambut Hary Tanoesoedibjo, Presiden Jokowi Hadiri HUT ke-8 Partai Perindo
"Indonesia betul-betul menjadi negara yang solid. Dengan persatuan dan kesatuan kokoh," tambahannya.
Dengan demikian, lanjutnya, harapan Indonesia menjadi negara besar dan maju, dengan target 2045 sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia dengan PDB USD 28.000 dapat terwujud lebih cepat.