Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan saat ini peta penguasaan bakal calon presiden (Bacapres) 2024 mengerucut pada dua nama.

Menurut Yunarto berdasarkan hasil Survei Charta Politika terbaru Bacapres akan mengerucut pada nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Sebelumnya dikatakan kecenderungan penguasaan wilayah ini masih tersebar pada tiga nama Bacapres.

“Ada pola yang sebetulnya sudah semakin terbaca. Pertama menurut saya mulai memperlihatkan bahwa pertarungan ini memang baik dari sisi penguasaan wilayah cenderung akan mengerucut bukan lagi berbicara mengenai tiga nama,” kata Yunarto Wijaya dalam paparannya secara daring, Selasa (29/11/2022).

Dikatakan Yunarto berdasarkan hasil survei, Anies Baswedan menguasai pemilih di wilayah DKI, Banten, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi.

Baca juga: Momen Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 Dongkrak Elektabilitas Partai NasDem

Kemudian Ganjar Pranowo DIY, Jawa Tengah, Bali, NTT, NTB.

Sedangkan untuk wilayah Maluku dan Papua keduanya dilaporkan seimbang.

“Kalau kita lihat pada pola yang terlihat Anies Baswedan menguasai wilayah DKI dan Banten karena menjadi gubernur sebelum ini. Kemudian Jawa Barat Memang daerah yang saat itu bukan dikuasai oleh Jokowi dalam pemilu sebelumnya, kemudian Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,” katanya.

Sedangkan untuk Prabowo Subianto dari laporan Survei Charta Politika berdasarkan penguasaan wilayah.

Baca juga: Survei: Keputusan NasDem Usung Anies Baswedan Capres 2024 Pilihan Tepat, Naikkan Elektabilitas

Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu sebatas hanya mengimbangi bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

“Prabowo tetap bisa mengimbangi di setiap daerah di angka yang kita bisa lihat di sini. Tetapi kecenderungan penguasaan wilayah ini mulai mengerucut hanya dua nama,” tutupnya.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Lebih Unggul dari Prabowo dan Anies Baswedan

Adapun Survei Nasional Charta Politika terbaru ini dilakukan pada tanggal 4 sampai 12 November 2022 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden yang tersebar di 34 Provinsi.

Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95%.