Survei Indikator Politik: Deklarasi Anies Capres Ditolak Sebagian Pemilih NasDem di Indonesia Timur
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukan sebagian pemilih Partai NasDem di wilayah Indonesia Timur tak menyetujui Anies Baswedan menjadi Capres.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan sebagian pemilih Partai NasDem di wilayah Indonesia Timur tak menyetujui Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres).
"Sebagian basis NasDem terutama Indonesia bagian Timur itu tidak setuju Anies Baswedan sebagai Capres," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya secara virtual, Kamis (1/12/2022).
Menurut Burhanuddin, dideklarasi Anies sebagai capres membuat sebagian pemilih NasDem di Indonesia Timur berpindah.
"Itu yang membuat sebagian pendukung NasDem Indonesia Timur itu berpindah," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Tunjukkan Lagi Dukungan untuk Prabowo, Pengamat: Pujian untuk Semua, Kecuali Anies Baswedan
Kendati demikian, Burhanuddin menegaskan NasDem tetap memiliki basis pemilih yang cukup banyak, seperti di Sumatera, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
"Meksipun Nasdem masih punya potensi untuk menambah suara terutama dari basis pendukung Anies yang ada di Sumatera dan Jawa Barat maupun Banten dan DKI," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ada indikasi positif setelah partai besutan Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Nyalip Prabowo, Dukungan Anies Capres Meningkat
"Ini rata-rata survei sebelum deklarasi 4,5 sekarang 4,8. Memang ada indikasi positif kenaikan buat NasDem setelah deklarasi tetapi masih sangat minim insentif elektoralnya," ucapnya.
Sebagai informasi, survei nasional yang dilakukan Indikator Politik ini digelar tatap muka sejak 30 Oktober hingga 5 November 2022.
Baca juga: Reuni 212 Besok di TMII Tak Undang Tokoh Politik Termasuk Anies Baswedan
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.