Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Bamsoet soal Penundaan Pemilu 2024 Dinilai Bisa Jerumuskan Jokowi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta agar pemilihan umum (pemilu) 2024 dipikirkan ulang.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pernyataan Bamsoet soal Penundaan Pemilu 2024 Dinilai Bisa Jerumuskan Jokowi
Istimewa
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay menilai pernyataan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo atau Bamsoet bisa saja menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu terkait pernyataan Bamsoet yang meminta agar pemilihan umum (pemilu) 2024 dipikirkan ulang.

Awalnya, Hadar menyinggung pernyataan Bamsoet soal hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan 73,2 persen publik puas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Tapi kan tidak otomatis bahwa itu mau diperpanjang, itu tidak mau ada pemilu dan sebagainya. Itu kan pertanyaan tidak ke sana," kata Hadar saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: BEM SI Sesalkan Ketua MPR Minta Penundaan Pemilu 2024

Hadar menegaskan bahwa dalam membaca hasil survei harus jeli.

"Kadang-kadang pertanyaan A tapi sering diartikan B. Atau mereka juga tidak punya motif yang sebetulnya mendidik. Motor politiknya juga lebih banyak termasuk data hasil survei. Itu bisa dipelintir," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ia menduga dalam survei tersebut juga tak memuat pertanyaan apakah masyarakat setuju kalau Pemilu jangan dilaksanakan karena biayanya terlalu tinggi.

Hadar lantas menyinggung Bamsoet punya motif politik untuk menjatuhkan Presiden Jokowi di balik pernyataannya.

"Nah jadi menurut saya keliru membaca survei ini. Malah saya khawatir jangan-jangan ini dia punya motif politik sendiri untuk menunjukkan bahwa ini merupakan motif yang penting dan ini ada data, kemudian saya gunakan data yang dipelintir, bisa begitu juga kan," ungkapnya.

"Atau beliau termasuk bermotif politik tapi dalam rangka menjatuhkan Pak Jokowi, kan bisa begitu juga, tidak harus dia mendukung Jokowi loh," sambungnya.

Sebab menurutnya, Presiden Jokowi sudah beberapa kali menyatakan tak berniat untuk memperpanjang jabatannya.

"Karena kalau kita percaya Pak Jokowi memang sudah capek mengatakan saya tidak berminat dan dia juga pernah bilang," imbuhnya.

Dasar Pemikiran Bamsoet

Sebelumnya, Bamsoet menyarankan semua pihak bisa memikirkan ulang penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan melihat potensi ketidakpastian sosial.

Menurutnya, melihat hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) -Ma'ruf Amin mengalami peningkatan seperti terekam dalam temuan Poltracking Indonesia November 2022.

Diketahui, sebanyak 73,2 persen responden survei Poltracking merasa puas terhadap kinerja pemerintah era Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Apakah ini berkorelasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin semua?" ucap Bamsoet.
Ia juga menyoroti suhu politik yang kurang baik sehingga Pemilu 2024 mesti dipikirkan ulang.

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu," ujar Bamsoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas