Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Capres Harus Kedepankan Politik Gagasan Menuju Pilpres 2024, Bukan Adu Kekuatan Identitas Kelompok

Aisah Putri Budiatri mengungkapkan pentingnya setiap kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres) untuk mengedepankan gagasan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Capres Harus Kedepankan Politik Gagasan Menuju Pilpres 2024, Bukan Adu Kekuatan Identitas Kelompok
Kolase Tribunnews.com/Berbagai Sumber
Foto-foto kandidat calon presiden di Pilpres 2024. (Kiri atas) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto. (Kiri bawah) Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimartu Yudhoyono (AHY), Puan Maharani. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri mengungkapkan pentingnya setiap kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres) untuk mengedepankan gagasan dan program kerja.

"Oh iya tentunya dalam setiap pemilu diharapkan setiap kandidat lebih fokus pada adu gagasan, visi, misi dan program kerja, bukan beradu kekuatan identitas kelompok," kata Aisah Putri di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Menurutnya, politik berbasis visi-misi serta gagasan akan lebih bermanfaat bagi pemilih dibanding politik yang menghadap-hadapkan identitas.

"Ide dan gagasan akan nyata manfaatnya kepada pemilih karena hal ini yg kemudian berdampak langsung kepada pemilih nanti. Sementara dampak dari adu identitas kelompok hanya akan berakhir pada perpecahan kelompok," ujarnya.

Menurutnya, capres dan cawapres harus mendorong penguatan pemilu yang dilandasi adu gagasan.

Dia menyebut selama ini politik gagasan belum tampak dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

"Kandidat harus menggiring pemilu pada adu gagasan yg selama ini tidak pernah nyata kelihatan berlangsung dalam pemilu. Akibat tidak berfokus pada adu gagasan, kandidat dalam pemilu, bahkan saat debat sekalipun selalu membicarakan hal yang sifatnya normatif dan antar calon tak jelas perbedaan cara pandang dan programnya," katanya.

Puput, sapaan akrabnya, menegaskan saat ini pemilih Indonesia sudah siap dan mampu untuk berada dalam politik gagasan.

Perkembangan teknologi informasi membuat mereka semakin cerdas dan mampu memilih berlandaskan rasionalitas.

"Padahal, pemilih Indonesia saat ini sudah melek politik dan dapat mengakses informasi secara cepat melalui internet, sehingga mereka siap masuk ke dalam pemilu yang beradu gagasan, tak sekedar memilih calon berbasis popularitas - favoritisme," pungkasnya.

Sebelumnya, Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis survei terbaru terkait dinamika politik dan pilihan masyarakat terhadap calon presiden (capres) 2024.


Survei itu mengemukakan kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, yakni mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia.

Baca juga: Pengamat Soal Nama Airlangga Hartarto Puncaki Musra IX Gorontalo: Peta Semacam Ini Biasa

Survei LKPI juga mengukur elektabilitas sejumlah tokoh untuk menjadi presiden di tahun 2024. Tokoh yang paling banyak dipilih adalah Airlangga Hartarto sebanyak 17,20 persen, Prabowo Subianto 16,20 persen, Ganjar Pranowo 10,7 persen, Anies Baswedan dipilih 7,40 persen, dan Puan Maharani 4,7 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas