Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS Sindir Jokowi: Kita Harap Presiden ke Depan Jangan Petugas Partai

PKS menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kepemimpinannya yang dianggap tak punya sikap tegas dan negarawan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PKS Sindir Jokowi: Kita Harap Presiden ke Depan Jangan Petugas Partai
Chaerul Umam/tribunnews.com
Juru bicara DPP PKS, Pipin Sopian. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kepemimpinannya yang dianggap tak punya sikap tegas dan negarawan. Hal tersebut lantaran Jokowi hanya petugas partai saja. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kepemimpinannya yang dianggap tak punya sikap tegas dan negarawan. Hal tersebut lantaran Jokowi hanya petugas partai saja.

Awalnya, Politikus PKS Pipin Sopian mengkritisi soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di era Jokowi.

Dia bilang, Jokowi hanya diam ketika banyak sosok berintegritas justru didepak dari institusinya.

"Sekarang kita juga lihat bagaimana penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang rasa-rasanya kita sebagai orang waras dalam politik, orang berkredibilitas tinggi malah dikeluarkan dari institusinya dan tidak dibela oleh pemimpin kita," kata Pipin kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).

Baca juga: PKS Membandingkan Era Kepemimpinan Presiden Jokowi & SBY: Ada Upaya Menjegal Calon Presiden Tertentu

Karena itu, kata Pipin, pihaknya berharap nantinya Presiden yang terpilih selanjutnya bukan seorang petugas partai.

Sebaliknya, pemimpin haruslah punya sikap dan berdiri di atas kepentingan bangsa dan negara.

Berita Rekomendasi

"Kita harap presiden kita ke depan jangan petugas partai, tapi dia juga sebagai pemimpin di atas bangsa dan negara. Di atas semua partai. Kalau pun dia partai politik dia punya sikap negarawan bahwa dia bukan sebagai pemimpin pemerintahan tapi dia juga sebagai kepala negara," jelasnya.

"Jadi kepentingannya bukan hanya kepentingan sempit untuk kepentingan partai saja. Untuk kelompoknya saja. Ketika kepemimpinan elite ini ada elitenya lagi," tambahnya.

Oleh karena itu, Pipin meminta masyarakat Indonesia untuk tak salah pemimpin di Pilpres 2024 mendatang.

"Saya kira ini ambigu. Karena itu saya ingin mengatakan jalan salah pilih pemimpin, jangan salah pilih presiden di 2024 nanti. Kalau tidak, ini tidak konsisten," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas