Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letjen Purn Ali Bogra Bergabung ke Perindo, Ini Daftar Mantan Jenderal yang Masuk Parpol Jelang 2024

Letjen (Purn) Ali Hamdan Bogra bergabung dengan Perindo dan dilantik sebagai Ketua DPW Partai Perindo Papua Barat Daya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Letjen Purn Ali Bogra Bergabung ke Perindo, Ini Daftar Mantan Jenderal yang Masuk Parpol Jelang 2024
Ist
Mantan Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra telah resmi menjabat Ketua DPW Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Papua Barat Daya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pemilu 2024, sejumlah parpol mulai memanaskan mesin politiknya.

Termasuk Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang terus melebarkan eksistensinya di Tanah Papua.

Hal ini ditandai dengan dilantiknya Letjen (Purn) Ali Hamdan Bogra sebagai Ketua DPW Partai Perindo Papua Barat Daya oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Senin (26/12/2022).

Pelantikan yang berlangsung di Kantor DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat tersebut, secara simbolis ditandai dengan penyematan jaket Partai Perindo oleh Hary Tanoesoedibjo kepada Ali Bogra.

Purnawirawan jenderal bintang 3 yang merupakan putra asli Papua ini telah mengabdi selama 34 tahun kepada bangsa dan negara, dengan jabatan terakhirnya Koordinator Staf Ahli Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Berpengalaman sebagai Pangdam XVIII/ Kasuari Papua Barat, Ali Hamdan Bogra diyakini sangat mumpuni untuk memimpin DPW Partai Perindo Papua Barat Daya.

"Beliau ini putra daerah. Jadi, kalau memimpin yang efektif ya dan memahami masalah-masalah daerah ya harus putra daerah. Yang kedua, beliau ini tentara tulen ya. Beliau ini Letnan Jenderal TNI Purnawirawan yang baru pensiun 2 tahun lebih. Usianya masih belum 60 tahun, akan 60 tahun," kata Hary.

Berita Rekomendasi

Hary yakin Ali Bogra memahami detail permasalahan dan dapat dengan mudah turun tangan mengatasi apa saja yang dibutuhkan masyarakat, terutama rakyat kecil, di Papua Barat Daya.

Baca juga: Mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito: Saya Siap Mati untuk PDIP

Ali Hamdan Bogra adalah inisiator program 1.000 prajurit Otsus Papua ketika menjabat Pangdam XVIII/ Kasuari Papua Barat.

Jasa besarnya membuat pria kelahiran Papua, 6 Januari 1963 ini dikenal oleh pemuda pemudi Papua, khususnya dalam menggapai mimpi bergabung dengan TNI AD.

Selanjutnya, Hary menegaskan DPP Partai Perindo akan memproyeksikan Ali Hamdan Bogra sebagai salah satu calon kepala daerah dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua Barat Daya pada November 2024.

"Tentunya ada satu rangkaian yang ingin kita capai dengan beliau menjadi pimpinan di provinsi Papua Barat Daya. Kalau ada kontestasi Pilgub di November 2024, saya sangat berharap beliau juga akan menjadi salah satu calon," ungkap Hary.

Merespons hal tersebut, Ali Hamdan Bogra menyatakan kesiapannya atas arahan Ketum Partai Perindo tersebut. Sebagai kader, ia harus siap atas instruksi dari DPP Partai Perindo.

"Apa yang menjadi cita-cita dari Partai Perindo untuk menjadi cagub di Papua Barat Daya, insya Allah dapat terlaksana dengan baik. Sudah barang tentu program yang sudah dilaksanakan oleh Partai Perindo akan kita jalankan di wilayah," kata Ali.

Sejumlah jenderal masuk partai politik

Jelang 2024, sejumlah pensiunan jenderal bergabung ke partai politik. Letjen (Purn) Ali Bogra bukanlah yang pertama.

Pada Oktober lalu, sejumlah purnawirawan jenderal dari TNI dan Polri memutuskan menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Para jenderal yang memutuskan bergabung menjadi anggota PDI-P adalah:

- Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito.

Ganip Warsito merupakan lulusan Akademi Militer 1986. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 25 Mei 2021 hingga 17 November 2021, menggantikan Doni Monardo.

-Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji

Agus juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli (Sahli) Bidang Ketahanan Nasional di Kemenko Polhukam antara 2015 sampai 2016.

Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut RI pada 2017.

Agus kemudian ditarik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk menjabat sebagai Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan RI (2018—2019) dan Sekretaris Jenderal Kemenhan RI (2019—2020).

- Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki

Andi Gunawan Pakki lahir Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5 April 1963.

Dia lulus dari Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, pada 1986 dari kesatuan Zeni.

Selain itu, Andi Gunawan Pakki pernah menjabat sebagai Komandan Detasemen Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (2018) dan Kepala Badan Pembekalan TNI (2019).

-Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua

Saud lahir pada 2 Februari 1962, di Baturaja, Sumatera Selatan.

Dia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut pada 1986 dan berkarier di TNI AL hingga pensiun pada 2020.

Sejak lulus dari Akademi Angkatan Laut, Saud berdinas di Korps Marinir.

Dia juga pernah menjabat sebagai Dansatgas Konga 26A di Libanon (2008—2011).

Saud pernah menjabat sebagai Staf Khusus KSAL (2016—2018), Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018—2018), dan terakhir Staf Khusus KSAL (2018—2020).

-Brigjen TNI (Purn) Donar Philip

Donar Philip Rompas merupakan pensiunan perwira tinggi Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Dia lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 Januari 1963. Dia lulus dari Akademi Angkatan Laut pada 1986.

Donar pernah menjabat sejumlah posisi, yaitu Wakil Komandan Lantamal II/Padang (2011—2012), Komandan Lanal Mataram (2012—2013), dan Staf Ahli Panglima Komando Armada Barat (2013).

-Selain itu, ada Irjen (Purn) H Fakhrizal yang pernah menjabat Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolda Sumatera Barat.

-Eks Wakil KSAD Letjen (Purn) Munir Gabung ke PKS

Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakil KSAD) Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir bergabung ke PKS.

Purnawirawan jenderal bintang tiga itu diangkat menjadi anggota Dewan Pakar PKS.

"Alhamdulillah saya merasa terhormat, mendapat amanah sebagai anggota Dewan Pakar PKS, artinya pimpinan di PKS melihat kapasitas diri saya sebagai Dewan Pakar untuk bidang Pertahanan Negara," kata Munir dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).

Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir lahir pada 28 Oktober 1958 di Kendal, Jawa Tengah.

Pendidikan di Akademi Militer Magelang dan dari kecabangan infanteri diluluskannya pada 1983.

Puncak karier Muhammad Munir di dunia militer diketahui saat dirinya dipercaya menjadi Panglima Kostrad pada 2012.

Tak berselang lama, Munir lantas terpilih sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada 2013.

Perindo dan Gelora Jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024

Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyampaikan bahwa Perindo dan Partai Gelora menjadi partai non parlemen yang diprediksi menjadi kuda hitam di Pemilu 2024.

Untuk Perindo, kata dia, keseriusan partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu terlihat mulai agresif untuk mencari ulama, tokoh nasional hingga mantan kepala daerah yang berpotensi untuk memperkuat Partai Perindo.

"Saya bilang Perindo ini agresif mengambil tokoh-tokoh dari ulama, dari mantan anggota KPU, mantan kepala daerah dan tokoh nasional di daerah itu bisa saja diambil dan direkrut di perusahaan Hary Tanoe untuk memperkuat Perindo. Perindo ini serius agar lolos di 4 persen ini. Mereka punya peluang bisa lolos," kata Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (15/11/2022).

Tak hanya Perindo, Ia menuturkan bahwa partai Gelora juga disebut berpotensi lolos ke parlemen.

Namun, partai pimpinan Anis Matta ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) karena memiliki ceruk pemilih yang sama dengan PKS.

"Saya melihatnya partai baru maka yang lolos agak berat memang, yang bisanya cuma Gelora nih bisa jadi kuda hitam. Karena dia pecahan PKS dan sangat solid bisa saja tetapi seberapa besar Partai Gelora punya kekuatan bisa menyaingi PKS," ungkap dia.

"Karena basis massanya sama dari PKS. Kalau PKSnya solid itu Gelora agak sulit tapi kalau Gelora bisa mengambil massa atau ceruk massa PKS karena bagian dari Gelora maka mungkin saja bisa lolos," tambahnya.

Di sisi lain, kata Ujang, partai lainnya disebut bakal sulit bersaing untuk lolos ke parlemen. Pasalnya, mayoritas mereka masih terhadang oleh finansial yang tak begitu mumpuni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas