Respons AHY setelah Demokrat Disebut Paksakan Kehendak soal Cawapres Anies Baswedan
AHY memberi tanggapan soal Partai Demokrat disebut memaksakan kehendak agar dirinya menjadi Cawapres dari Anies Baswedan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Partai Demokrat membantah pernyataan Ahmad Ali soal memaksakan kehendak agar AHY menjadi Cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, menegaskan sejauh ini partainya tak memaksakan kehendak.
Ia juga menyebut, komunikasi di tim kecil rencana Koalisi Perubahan sangat baik.
"Enggak ada yang memaksakan."
"Kita membicarakan semua dengan baik-baik di tim kecil," ungkapnya, Kamis.
Baca juga: PKS Nilai Wajar jika Demokrat Ingin AHY Jadi Cawapres Anies: Kami pun Ajukan Kang Aher
Andi melanjutkan, dalam pembahasan baik PKS, Demokrat, dan NasDem, masing-masing memiliki aspirasi.
"Tapi memang ada aspirasi dari PKS, ada aspirasi dari Demokrat, mungkin NasDem juga ada pikiran-pikiran, lalu kita bicarakan bersama, belum selesai pembicaraan itu," katanya.
Ia pun menegaskan, dari laporan yang diterimanya dalam tim kecil, hubungan ketiga partai politik tersebut semakin dekat.
"Laporannya adalah semakin dekat, enggak ada kita memaksakan," tambah Andi.
Diketahui, Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres yang diusungnya di Pilpres 2024.
Namun, partai besutan Surya Paloh itu belum memenuhi persyaratan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Baca juga: Tak Ingin Perpecahan 2019 Terulang, AHY Ajak Kader Hindari Politik SARA hingga Kampanye Hitam
Saat ini, Partai NasDem sedang melakukan penjajakan koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara, NasDem telah menyerahkan kepada Anies Baswedan untuk menentukan Cawapres pendampingnya.
Partai Demokrat dan PKS pun sama-sama menawarkan diri untuk menempati posisi Cawapres Anies Baswedan.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku) (Kompas.tv/Fadel Prayoga)