Partai Golkar Terpopuler Menurut Litbang Kompas, Pengamat: Tak Lepas dari Faktor Generasi Y dan Z
Partai politik dengan tingkat awareness rendah harus lebih agresif untuk menjalin komunikasi kepada Gen Z dan Y sebagai ceruk pemilih terbesar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dinilai menjadi partai politik paling populer di mata masyarakat saat ini.
Demikian hal ini tercermin dalam Survei Litbang Kompas bulan lalu, yang mengumumkan tingkat popularitas Partai Golkar tertinggi dibandingkan partai politik calon peserta Pemilu 2024.
Menurut Survei Litbang Kompas, Partai Golkar memiliki tingkat popularitas sebesar 86,3 persen.
Kemudian disusul PDI-P di peringkat kedua dengan raihan popularitas 86,2 persen.
Dan, Partai Demokrat berada di peringkat ketiga dengan tingkat popularitas sebesar 84 persen.
Tingginya tingkat popularitas Partai Golkar itu tak lepas dari upaya pendekatan kepada generasi milenial.
Hal itu diungkap Chief Executive Lembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM) Alamsyah Wijaya.S.
Menurut dia, generasi y dan z mengenal semua partai politik peserta Pemilu 2024.
Namun, tingkat awareness generasi Y dan Z berbeda terhadap masing-masing partai.
Adapun, kata dia, partai yang saat ini paling dikenal oleh generasi Y dan Z merupakan partai-partai lama.
"Dan Partai Golkar dikenal 94,7 persen), PDI Perjuangan (90,6 persen ), Partai Gerindra (81,9 persen), Demokrat (77,6 persen),PKB (76,2%),PKS (73,8%),PAN ((67,5%),PPP(61,8%) ,Nasdem (61,4%). Sedangkan, partai lainnya dikenal kurang dari 10 persen Gen Z & Y," ujarnya.
Baca juga: Airlangga Menang Musra di 6 Wilayah, Ketua DPP Golkar Respons Begini
Dia menjelaskan, awareness merupakan parameter awal untuk melihat potensi raihan elektoral partai politik.
Dengan semakin dekatnya kontestasi Pemilu 2024, partai politik dengan tingkat awareness rendah harus lebih agresif untuk menjalin komunikasi kepada Gen Z dan Y sebagai ceruk pemilih terbesar
"Dan untuk mengukur awareness Millennial terhadap partai politik, digunakan 3 parameter utama, yakni top of mind (disebutkan pertama), spontaneous (disebutkan kedua dan seterusnya), dan prompted (menggunakan kartu bantu)," tambahnya
Sementara itu, pengamat Politik Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta,Dr. Oktiva Anggraini. SIP. menilai generasi Z dan Y mempunyai pandangan positif kepada Partai Golkar.
Menurut dia, Partai Golkar mampu mengisi ruang milenial di media sosial, konten kreatif tentang kinerja dan program kerja juga cukup bagus disampaikan melalui saluran digital, kemudian figur- figur muda potensial berbasis milenial juga banyak yang bergabung di Golkar.
"Cara terbaik saat ini adalah mendekatkan diri dengan generasi milenial, yaitu melalui kekuatan media sosial. ciptakan konten kreatif & ikuti selera milenial dengan berbagai program inovatif," kata dia.
Namun, untuk mengajukan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden, kata dia, menteri koordinator perekonomian itu dan Golkar harus blusukan membawakan program yang dekat dengan masyarakat.
"Keberhasilan menjadi capres sangat ditentukan oleh mesin politik. Maka dari itu Airlangga harus cermat mengisi waktu ini dengan membentuk berbagai relawan politik, tim medsos, menarik berbagai tokoh penting untuk menopang kekuatan di 2024. Kalau ini bisa diramu dengan baik pasti bisa menjadi capres terkuat di 2024," tambahnya.
Berikut raihan angka popularitas parpol dalam Survei Litbang Kompas.
Golkar 86,3 persen
PDI-P 86,2 persen
Demokrat 84 persen
Gerindra 79 persen
Nasdem 73,7 persen
PAN 72,3 persen
Perindo 69,5 persen
Hanura 61,5 persen
PKS 60,8 persen
PPP 60,6 persen
PKB 59,1 persen
PBB 54,2 persen
PSI 33,3 persen
Garuda 22,8 persen
Buruh 21,4 persen
PKN 17,1 persen
Gelora 14,7 persen
Ummat 14,6 persen
Sumber: Tribun Banten