Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Nilai Wacana Koalisi Besar Tak Akan Terjadi, Singgung Keinginan para Elite

 Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai wacana untuk menghadirkan koalisi besar tidak mungkin terjadi.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in PKB Nilai Wacana Koalisi Besar Tak Akan Terjadi, Singgung Keinginan para Elite
Ist
Jazilul Fawaid. Jazilul Fawaid menilai wacana untuk menghadirkan koalisi besar tidak mungkin terjadi. Pasalnya, Jazilul menilai koalisi lebih besar bukan keinginan rakyat, tetapi keinginan elite 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai wacana untuk menghadirkan koalisi besar tidak mungkin terjadi.

Pasalnya, Jazilul Fawaid menilai koalisi lebih besar bukan keinginan rakyat, tetapi keinginan elite

"Rakyat akan lebih senang kalau lebih banyak pilihannya. Kalau lebih sedikit itu keinginan elite, maunya 2 (koalisi) itu elite tuh," kata Jazilul Fawaid kepada wartawan, Sabtu (1/4/2023).

Jazilul Fawaid justru mempertanyakan pihak yang ingin membentuk atau mewacanakan koalisi besar.

Hal itu, dikatakan Jazilul Fawaid, dianggap tidak sesuai dengan kehendak rakyat.

"Dalam realita koalisi yang ada, orang kemarin (Pemilu 2019) saja capres ada 5 orang yang unggul di situ. Nah, itu pun dan dari koalisi yang ada sudah ada 3 koalisi, bahkan 4 koalisi. Bagaimana dengan membuat 2 koalisi besar untuk apa?" tanya Jazilul

Dia menambahkan, dengan banyaknya koalisi memungkinkan lebih banyak pula yang terlibat dalam proses pemenangan.

BERITA REKOMENDASI

"Kalau 2 (koalisi) cuma 2 tim yang sukses," imbuh dia.

Baca juga: Airlangga Gulirkan Wacana Koalisi Besar, Pengamat: Posisi Golkar Strategis Tentukan Arah Politik

Namun, dia membantah bahwa pernyataannya ini membuat PKB-Gerindra enggan menambah partai koalisi.

"Itu di piagam koalisi jelas di kultum ke-4 bahwa presiden dan wapres dari koalisi PKB dan Gerindra ditentukan oleh Pak Prabowo dan Muhaimin. Dua orang itu saja, enggak ada yang lain," pungkasnya

Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pihaknya mendorong pembentukan koalisi besar dalam menghadapi Pemilu 2024. Menurut Airlangga koalisi besar sangat memungkinkan terbentuk.

“Kan saya bilang kita akan mendorong yang namanya koalisi besar. Koalisi besar itu kan sangat memungkinkan. Nah tentu lebih besar lebih baik,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (28/3/2023).

Airlangga membantah Golkar dirayu untuk masuk Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem dan Partai Demokrat. 

Airlangga menegaskan Golkar saat ini sudah berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kan kita sudah punya KIB, Golkar sudah punya KIB,” kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat Temu Koordinasi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Hotel Dalton Makassar, Minggu (6/11/2022).
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat Temu Koordinasi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Hotel Dalton Makassar, Minggu (6/11/2022). (Doc. Golkar)

Ketika ditanya kemungkinan KIB akan melebur bersama Koalisi Perubahan, Airlangga tidak menjawab tegas. Menurutnya penggabungan koalisi perlu dibahas secara matang.

“Ini bukan lebur-leburan. Kalau lebur-lebur kayak cendol aja. Jadi kita perlu pembahasan lebih matang,” katanya.

Isu akan bergabungnya Golkar ke dalam Koalisi Perubahan muncul setelah Airlangga hadir dalam acara buka bersama NasDem pada Sabtu kemarin. Airlangga menjadi satu-satunya Ketum Parpol di luar koalisi perubahan yang hadir dalam acara tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas