Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PKB: Koalisi Besar Bisa Terjadi, Tapi Bakal Alami Kerumitan Tentukan Capres-Cawapres

Jazilul katakan ada kerumitan yang bakal dihadapi jika Koalisi Indonesia Bersatu dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya melebur jadi koalisi besar.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Politikus PKB: Koalisi Besar Bisa Terjadi, Tapi Bakal Alami Kerumitan Tentukan Capres-Cawapres
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan partai lain menunggu keputusan PDIP terkait cCpres yang bakal diusung di Pilpres 2024. Jazilul Fawaid menyatakan, adanya kerumitan yang bakal dihadapi jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bakal melebur menjadi koalisi besar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jazilul Fawaid menyatakan, adanya kerumitan yang bakal dihadapi jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bakal melebur menjadi koalisi besar.

Adapun kerumitan yang dimaksud yakni, dalam menentukan siapa sosok yang akan dijadikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Besar itu.

"Ini yang kami pikirkan apakah nanti atau pengambilan keputusan terkait capres dan cawapres dengan koalisi yang besar itu pakai ukuran dan standar apa memutuskannya," kata Jazilul dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).

Sebab kata Jazilul, hingga kini dari setiap koalisi yang sudah terbentuk, termasuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan, masih belum menemukan formula yang tepat untuk mengusung pasangan capres dan cawapres.

Terlebih kata dia, antara PKB dengan Gerindra dalam KKIR. Jazilul menyebut, sejauh ini kedua partai itu masih belum dapat menentukan siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres.

Padahal menurut Jazilul, partai yang ada di dalam KKIR hanya ada dua, apalagi jika koalisi besar itu terbentuk, dirinya mengkhawatirkan akan adanya kerumitan yang lebih tinggi lagi nantinya.

"Orang kami berdua aja (Gerindra-PKB) aja kesulitan memutuskan (capres-cawapres), apalagi berlima," ucap pria yang akrab disapa Gus Jazil itu.

Berita Rekomendasi

Oleh sebab itu, sebagai proses awal, PKB kata Gus Jazil mengikuti apa yang menjadi arahan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum partai tentang wacana koalisi besar tersebut.

Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri jika nantinya beragam kerumitan akan dihadapi oleh koalisi besar.

"Pengalaman yang berjalan itu kerumitannya justru pada bagaimana menyusun format koalisi nya, menentukan calon presiden dan calon wakil presidennya, dan juga portofolio yang akan dibuat," tukas dia.

Jokowi Bilang Koalisi Besar Cocok

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti perkembangan kondisi politik saat ini, termasuk soal adanya wacana Koalisi Besar jelang Pemilu 2024.

Jokowi menyebut, telah mendengar soal adanya wacana tersebut digaungkan oleh para ketua umum Partai Politik.

"Yang berbicara itu ketua-ketua partai (soal koalisi besar). Saya bagian mendengarkan saja," kata Jokowi kepada awak media usia Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Kendati saat ditanyakan mengenai penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang belakangan ini tersiar, Jokowi hanya menilai cocok.

Kata dia, seluruh perkembangan partai termasuk dengan koalisi merupakan kewenangan dari masing-masing ketua umum.

"Cocok, saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi.

"Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merespons wacana penggabungan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), untuk menghadapi Pilpres 2024.

Menurut Prabowo wacana tersebut tergantung bagaimana nanti dinamika politik yang berkembang.

"Ya nanti kita lihat prosesnya," kata Prabowo ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Setelah Airlangga, Kini Zulkifli Hasan Gulirkan Wacana Pembentukan Koalisi Besar

Ada pun KIR terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Prabowo memastikan bahwa antar parpol dari kedua koalisi akan terus menjalin komunikasi.

"Yang pasti akan intens (berkomunikasi)," ujar Menteri Pertahanan RI itu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas