Pengamat: Tawaran Prabowo Jadi Cawapres Ganjar Bisa Dinilai sebagai Penghinaan
Penolakan Prabowo Subianto soal tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikannya.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Suci BangunDS
![Pengamat: Tawaran Prabowo Jadi Cawapres Ganjar Bisa Dinilai sebagai Penghinaan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-218312398761.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak tawaran untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pasangan Ganjar Pranowo.
Penolakan ini dijawab setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan wacana Prabowo cocok dampingi Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pemilu 2024.
Prabowo tak mau berandai-andai dengan adanya wacana duet di antara keduanya ini.
Pasalnya, menurut Prabowo, saat ini posisi Partai Gerindra cukup kuat.
Sehingga tak mungkin ia mempertaruhkan partainya demi dapat menjadi pasangan Ganjar Pranowo.
Baca juga: Dasco Pastikan Surat Pengunduran Diri Sandiaga Uno Sudah di Tangan Prabowo Subianto
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai penolakan Prabowo Subianto soal tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikannya.
“Prabowo menegaskan posisinya sudah dicapreskan Partai Gerindra dan partainya kini sudah kuat."
"Prabowo dengan jawaban itu ingin mengatakan dirinya ada di level capres,” kata Jamiluddin, Senin (24/4/2023).
Menurut Jamiluddin, lewat penolakan itu Prabowo menegaskan bahwa partainya sangat kompetitif untuk mengusung dirinya sebagai capres.
Gerindra diyakininya dapat bersaing dengan PDIP pada Pileg dan Pilpres 2024.
Baca juga: Momen Idulfitri, Prabowo Ziarah ke Makam Ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak
“Karena itu, tawaran dirinya (Prabowo) untuk menjadi cawapresnya Ganjar dapat dinilai sebagai penghinaan. Hal itu tidak hanya pada dirinya, tapi juga kepada partainya."
“Kepada dirinya, seolah-olah posisi Prabowo dinilai dibawah Ganjar."
"Padahal elektabilitas mereka bersaing ketat. Bahkan belakangan ini elektabilitas Prabowo lebih tinggi daripada Ganjar,” lanjut Jamiluddin.
Selain itu, Gerindra juga akan merasa terhina bila Prabowo hanya dianggap layak sebagai cawapres.
Padahal, elektabilitas Gerindra juga cukup tinggi.
Baca juga: Prabowo Subianto Akan Temui Wiranto Siang Ini
Posisinya masih bersaing ketat dengan elektabilitas PDIP sehingga layak mencapreskan Ketumnya Prabowo.
“Jadi, tidak ada alasan apapun yang dapat digunakan untuk menjustifikasi Prabowo menjadi cawapresnya Ganjar."
"Prabowo bersama Ganjar dan Anies Baswedan sama-sama layak menjadi capres. Sebab tiga nama ini punya elektabilitas yang sama-sama tinggi,” tegas Jamiluddin.
Karena itu, menurutnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sudah selayaknya segera mendeklarasikan Prabowo menjadi capres.
Harapannya, agar Pilpres mendatang Prabowo dapat bertarung melawan Ganjar dan Anies Baswedan.
“Tiga sosok itu layak dipilih rakyat. Biarkan rakyat menentukan siapa diantara tiga sosok itu yang paling layak memimpin negeri yang lagi carut marut ini,” tandas Kamiluddin.
Baca juga: Alasan Kopiah Ganjar Pranowo Tanpa Pin Bung Karno, Hasil Diskusi Prananda Prabowo dan Megawati
Gerindra Tegas Usung Prabowo Capres
Menyikapi hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan sejauh ini Partai Gerindra masih mengacu dan patuh pada keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"Keputusan rapimnas partai Gerindra pak Prabowo adalah calon presiden," kata Dasco saat dikonfirmasi, Senin (24/4/2023).
Di mana dalam keputusan rapimnas itu, para kader sepakat mendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden dari Partai Gerindra.
Apalagi, dukungan Prabowo Subianto maju sebagai Capres juga menguat dari akar rumput partai.
"Sehingga bila mengikuti rapimnas yang belum diubah sama sekali serta keinginan kader di akar rumput tentunya sampai dengan saat ini Prabowo adalah calon presiden dari partai Gerindra," tegas Dasco.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Mario Christian Sumampow/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.