Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Tawaran Prabowo Jadi Cawapres Ganjar Bisa Dinilai sebagai Penghinaan

Penolakan Prabowo Subianto soal tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikannya.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Pengamat: Tawaran Prabowo Jadi Cawapres Ganjar Bisa Dinilai sebagai Penghinaan
Instagram/@prabowo
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto. Dalam artikel mengulas tentang respons Pengamat soal wacana Prabowo Subianto menjadi cawapres Ganjar Pranowo pada pemilihan Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak tawaran untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pasangan Ganjar Pranowo.

Penolakan ini dijawab setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan wacana Prabowo cocok dampingi Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pemilu 2024.

Prabowo tak mau berandai-andai dengan adanya wacana duet di antara keduanya ini.

Pasalnya, menurut Prabowo, saat ini posisi Partai Gerindra cukup kuat.

Sehingga tak mungkin ia mempertaruhkan partainya demi dapat menjadi pasangan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Dasco Pastikan Surat Pengunduran Diri Sandiaga Uno Sudah di Tangan Prabowo Subianto

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai penolakan Prabowo Subianto soal tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikannya.

“Prabowo menegaskan posisinya sudah dicapreskan Partai Gerindra dan partainya kini sudah kuat."

"Prabowo dengan jawaban itu ingin mengatakan dirinya ada di level capres,” kata Jamiluddin, Senin (24/4/2023).

Berita Rekomendasi

Menurut Jamiluddin, lewat penolakan itu Prabowo menegaskan bahwa partainya sangat kompetitif untuk mengusung dirinya sebagai capres.

Gerindra diyakininya dapat bersaing dengan PDIP pada Pileg dan Pilpres 2024.

Baca juga: Momen Idulfitri, Prabowo Ziarah ke Makam Ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak 

“Karena itu, tawaran dirinya (Prabowo) untuk menjadi cawapresnya Ganjar dapat dinilai sebagai penghinaan. Hal itu tidak hanya pada dirinya, tapi juga kepada partainya."

“Kepada dirinya, seolah-olah posisi Prabowo dinilai dibawah Ganjar."

"Padahal elektabilitas mereka bersaing ketat. Bahkan belakangan ini elektabilitas Prabowo lebih tinggi daripada Ganjar,” lanjut Jamiluddin.

Selain itu, Gerindra juga akan merasa terhina bila Prabowo hanya dianggap layak sebagai cawapres.

Padahal, elektabilitas Gerindra juga cukup tinggi. 

Baca juga: Prabowo Subianto Akan Temui Wiranto Siang Ini

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas