Pengamat: Tawaran Prabowo Jadi Cawapres Ganjar Bisa Dinilai sebagai Penghinaan
Penolakan Prabowo Subianto soal tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan tamparan bagi pihak-pihak yang ingin mendegradasikannya.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Suci BangunDS
Posisinya masih bersaing ketat dengan elektabilitas PDIP sehingga layak mencapreskan Ketumnya Prabowo.
“Jadi, tidak ada alasan apapun yang dapat digunakan untuk menjustifikasi Prabowo menjadi cawapresnya Ganjar."
"Prabowo bersama Ganjar dan Anies Baswedan sama-sama layak menjadi capres. Sebab tiga nama ini punya elektabilitas yang sama-sama tinggi,” tegas Jamiluddin.
Karena itu, menurutnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sudah selayaknya segera mendeklarasikan Prabowo menjadi capres.
Harapannya, agar Pilpres mendatang Prabowo dapat bertarung melawan Ganjar dan Anies Baswedan.
“Tiga sosok itu layak dipilih rakyat. Biarkan rakyat menentukan siapa diantara tiga sosok itu yang paling layak memimpin negeri yang lagi carut marut ini,” tandas Kamiluddin.
Baca juga: Alasan Kopiah Ganjar Pranowo Tanpa Pin Bung Karno, Hasil Diskusi Prananda Prabowo dan Megawati
Gerindra Tegas Usung Prabowo Capres
Menyikapi hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan sejauh ini Partai Gerindra masih mengacu dan patuh pada keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"Keputusan rapimnas partai Gerindra pak Prabowo adalah calon presiden," kata Dasco saat dikonfirmasi, Senin (24/4/2023).
Di mana dalam keputusan rapimnas itu, para kader sepakat mendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden dari Partai Gerindra.
Apalagi, dukungan Prabowo Subianto maju sebagai Capres juga menguat dari akar rumput partai.
"Sehingga bila mengikuti rapimnas yang belum diubah sama sekali serta keinginan kader di akar rumput tentunya sampai dengan saat ini Prabowo adalah calon presiden dari partai Gerindra," tegas Dasco.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Mario Christian Sumampow/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra)