Kabupaten Garut Berpotensi Dukung Swasembada Pangan Lewat Budi Daya Kentang
Kabupaten Garut memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan, target utama pemerintah Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabupaten Garut memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan, target utama pemerintah Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengembangan budidaya kentang di dataran tinggi, yang menjadi komoditas utama Program UPLAND Kementerian Pertanian di Garut.
Program ini didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB).
"Seiring dengan program pemerintah yang kini fokus pada ketahanan pangan dan swasembada pangan, potensi di daerah dataran tinggi ini seharusnya menjadi sasaran utama. Petani di daerah ini memiliki potensi besar, baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura," kata Anggota Tim Supervisi Misi IFAD, Rahmi Khalida, melalui keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).
Menurut Rahmi, iklim dan kesuburan tanah yang mendukung menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk pengembangan berbagai tanaman.
Baca juga: Tak Lagi BUMN, Bulog akan Jadi Lembaga Pemerintah Non-Kementerian untuk Kejar Swasembada Pangan
"Sayang jika program ini tidak berkesinambungan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada swasembada pangan," katanya.
Rahmi juga menekankan bahwa Program UPLAND sangat sesuai dengan visi IFAD.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Indonesia adalah anggota lama IFAD, dan negara ini memiliki potensi besar di sektor pertanian," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menyampaikan bahwa saat ini Program UPLAND baru dilaksanakan di tiga desa dan akan dikembangkan ke beberapa desa lainnya.
Saat ini, Program UPLAND di Kab Garut tersebar di beberapa desa, di antaranya Desa Sukawargi dengan luas areal 100 hektare, Desa Cikanang seluas 30 hektare, Desa Simpang 40 hektare, dan Desa Margamulya 40 hektare.
Secara total, pengembangan Program UPLAND di Kabupaten Garut, yang dimulai pada tahun 2021 hingga 2024, mencakup 200 hektare.
"Insya Allah, pada tahun 2025, pengembangan ini akan mencakup 3 hingga 4 desa tambahan dengan potensi luar biasa di Kabupaten Garut," kata Haeruman.
Baca juga: Target Swasembada Pangan RI Dimajukan dari 2028 ke 2027
Kegiatan UPLAND ini merupakan upaya untuk mendukung ketahanan pangan melalui kemandirian dalam perbenihan kentang di Kabupaten Garut.
Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan penyediaan infrastruktur pertanian, seperti jalan usaha tani, embung, sprinkler untuk irigasi, bak penampungan air, serta ternak domba.
Fasilitas-fasilitas ini sangat membantu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan kelompok tani.
Konsumsi kentang di Kabupaten Garut saat ini menduduki posisi kedua terbesar di Jawa Barat.
(*)