Airlangga Ungkap Kesepakatan Golkar dan Demokrat hingga Reaksi AHY saat Ditanya soal Bacapres Anies
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas Bogor, Sabtu (29/4/2023).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengatakan, Golkar sudah melakukan kesepakatan dengan Demokrat.
Kesepakatan tersebut, adalah keduanya saling menerima siapa pemenang Pilpres 2024 mendatang.
Terpenting, kata Airlangga, bagaimana bisa bersama membangun Indonesia yang lebih baik.
"Ke depan Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan the winner take it all. Artinya kita ini kan Indonesia Raya, kita bukan seperti Amerika, Demokrasi yang kebarat-baratan itu demokrasi yang the winner take it all."
"Kita demokrasi Pancasila jadi siapapun yang menang mari kita bersama-sama membangun negeri," kata Airlangga, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (30/4/2023).
Baca juga: Seloroh AHY Soal PK Kubu KSP Moeldoko: Temannya Pak Airlangga
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, pihaknya terus membuka komunikasi dan dialog dengan partai-partai politik lain meski saat ini masih berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menko Perekonomian iitu menyatakan, silaturahmi dan dialog dengan partai politik tetap dijalankan untuk menciptakan situasi politik yang sejuk.
"Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai-partai politik karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem," kata Airlangga seusai pertemuan dengan Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4/2023).
Apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, membangun komunikasi antara partai-partai politik diperlukan.
"Itulah yang ingin kita bangun karena Indonesia adalah negara besar dan tidak mungkin satu partai politik bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini, kita harus bersama-sama," kata Airlangga.
Selain itu, Airlangga juga menyinggung soal Golkar mempunyai filosofi yang sama dengan Demokrat.
Hal tersenit, berkaca dari rekam jejak Golkar yang pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2014.
"Tentu kebersamaan itu mempunyai sejarah yang sama-sama kita pahami bersama dan pengertian," kata Airlangga.

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.