Wiranto Batal Bergabung ke PAN dan Bantah Merapat ke Partai Gerindra
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus eks Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura, Wiranto, disebut batal bergabung ke PAN.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus eks Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura, Wiranto, disebut batal bergabung ke Partai Amanat Nasional.
Hal tersebut disampaikan Kuasa Hukum Wiranto, Adi Warman.
"Bapak tidak jadi bergabung ke PAN," kata Adi kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
Selain itu, Adi membantah soal kabar Wiranto yang tengah bermanuver mendekati partai politik lain di luar PAN, termasuk dengan Gerindra.
"Kegiatan beliau sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden menyambangi Pak Prabowo sebagai kunjungan balasan yang tentunya menyerap aspirasi partai politik menjelang pemilu," kata Adi.
Baca juga: OSO: Wiranto Sudah Lama Diberhentikan dari Partai Hanura
Adi mengatakan Wiranto bertemu Prabowo untuk menjembatani beberapa eks kader Hanura yang akan berlabuh ke partai pimpinan Prabowo tersebut.
Termasuk juga ketika Wiranto menemui jajaran petinggi PPP saat nuansa lebaran idulfitri lalu.
Diberitakan sebelumnya, Eks Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengungkap alasan belum memutuskan bergabung bersama Partai Amanat Nasional (PAN).
Adapun isu tersebut sempat santer terdengar beberapa waktu terakhir.
Wiranto menjelaskan bahwa dirinya masih belum berminat bergabung bersama PAN.
Pasalnya, Eks Panglima TNI itu masih fokus bertugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI.
"Sementara ini saya akan terus bekonsentrasi dalam tugas saya sebagai ketua dewan pertimbangan presiden ya," ujar Wiranto saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) hari ini.
Wiranto memahami memang banyak isu yang mengkaitkan dirinya bergabung dengan sejumlah partai politik.
Namun dalam kesempatan itu, dia memastikan kabar tersebut tidak benar.
Eks Ketua Umum PBSI itu mengaku dirinya ingin menuntaskan pengabdiannya sebagai pembantu presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan. Apalagi, suasana politik masih dalam kondisi yang memanas.
"Banyak isu memang ya, saya ke sana ke mari, tapi sementara ini saya ingin menuntaskan pengabdian saya membantu Pak Jokowi menghadapi akhir-akhir jabatan beliau dalam suasannya yang tidak mudah," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.