PPP Sebut KIB Bakal Bubar Sendirinya Jika Berbeda Dukungan Capres
PPP hingga kini masih menjadi satu-satunya Partai Politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah menyatakan dukungan calon presiden (Capres).
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
![PPP Sebut KIB Bakal Bubar Sendirinya Jika Berbeda Dukungan Capres](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ppp-arsul-sani-saat-ditemui-nih3.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini masih menjadi satu-satunya Partai Politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah menyatakan dukungan calon presiden (Capres).
Dimana, berdasarkan hasil Rapimnas V yang digelar April lalu, PPP menyatakan dukungannya untuk Ganjar Pranowo.
Sementara, untuk kedua partai politik lain di KIB yakni Partai Golkar dan PAN belum menyatakan sikap secara resmi.
Saat disinggung terkait masa depan KIB jika adanya perbedaan dukungan antara partai nantinya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyatakan, kemungkinan KIB bubar bisa saja terjadi.
"Kenapa? Enggak usah pakai kata bubar, lah. dengan sendirinya berakhir, begitu saja," kata Arsul saat ditemui awak media di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Meski demikian, Arsul menyatakan tidak masalah jika hingga kini Partai Golkar dan PAN belum bersikap soal nama capres.
Baca juga: Silahturahmi Bareng Kader PPP Jabar, Ganjar Pranowo Mantapkan Komitmen Pemenangan Pilpres 2024
Sebab kata dia, dalam menjalin koalisi, ketiga partai sudah sepakat untuk saling menghormati.
"Saya kira tidak masalah ya. kami itu pada dasarnya yang ada di koalisi pemerintahan itu sepakat, sepakat untuk saling menghormati meskipun ada kemungkinan ya pada finalnya, finalnya ini ya, paslon kami bisa jadi berbeda," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan, pihaknya bakal tetap legawa atau menerima jika kader dari partainya tidak diusung sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
Arsul menyebut, sikap legawa itu diambil karena menurut dia, hal tersebut sudah menjadi konsekuensi PPP saat mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres).
Baca juga: Dalih Jokowi Tak Sebut Nama Ganjar, Prabowo, dan Airlangga di Pidato Puncak Musra: Itu Strategi
"Lah kan apa konsekuensi dari kita mengusung seorang capres," kata Arsul saat ditemui awak media usai acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Kata Arsul, nama cawapres yang nantinya bakal diusung hasil kerja sama antara PDIP dengan PPP nanti masih belum dapat dipastikan.
Sebab, sosok yang bakal dijadikan cawapres tidak harus keluar dari internal kedua partai tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.