Pengamat Sebut PAN Berpeluang Lolos ke Senayan: Punya Ceruk Suara di Berbagai Kelompok
Ia menilai lewat keterbukaan PAN itu bakal meraih simpatik masyarakat menjelang pemilu 2024 mendatang.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan menyebut PAN punya modal penting untuk mendapat simpatik pemilih jelang Pemilu 2024.
Modal tersebut, menurut Rafif adalah sifat partai yang inklusif atau terbuka.
Ia menilai lewat keterbukaan PAN itu bakal meraih simpatik masyarakat menjelang pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: NasDem Harap Presiden Jokowi Ikut Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka: Harus Ikut Cawe-cawe
"PAN memiliki ceruk suara yang tersebar di berbagai kelompok. PAN menurut saya partai yang lebih inklusif,” kata Rafif, Selasa (30/5/2023).
Lebih lanjut, Rafif menyebut PAN dapat memanfaatkan efek ekor jas dari endorsement capres yang disukai oleh pemilihnya.
Rafif menyebut PAN dan sejumlah partai dapat mulai memetakan konstituen-konstituennya untuk kemudian bisa dikonversi menjadi suara potensial di Pemilu 2024.
“Yang paling masuk akal dari partai-partai ini adalah kemudian memanfaatkan efek ekor jas, misal dengan endorsement capres,” kata Rafif
Hal itu senada juga disampaikan akademisi politik Harvard University, Seth Soderborg yang menyebut PAN berpeluang besar meraih limpahan suara di Pileg 2024.
Menurutnya, meski survei saat ini menunjukkan PAN masih berada di bawah parliamentary threshold, prediksi tersebut selaras dengan tren elektabilitas PAN yang terus meningkat.
Baca juga: Antisipasi KPPS Meninggal di Pemilu 2024, KPU Godok PKPU Penghitungan Suara Dua Panel
"Sebenarnya bukan hanya PAN, tapi PAN salah satu yang paling konsisten," ungkap Seth Soderborg.
Elektabilitas naik di Litbang Kompas
Moncernya elektabilitas PAN tercatat dalam survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas. Pada survei yang dilakukan di periode 29 Maret-10 April 2023 itu, perolehan elektoral PAN sukses meningkat sebesar 100 persen.
"Khusus PAN di pengalaman survei kita cenderung berada di bawah angka faktual di perolehan suara pemilu. Artinya, temuan kenaikan dalam survei Kompas ini bisa saja dibaca lebih optimis, yaitu kenyataannya bisa di atas angka kenaikan tersebut," tuturnya.
Seperti diketahui, elektabilitas PAN naik dari 1,6 persen pada Januari 2023 menjadi 3,2 persen pada Mei ini. Sementara elektabilitas PPP berada di angka 2,9 persen, naik 0,4 persen dari 2,3 persen pada Januari lalu.
Adapun survei Litbang Kompas digelar pada 29 April-10 Mei 2023. Dalam survei ini, sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Metode ini digunakan dengan pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.