Sandiaga Bicara Peluang Gabung PPP dan Beri Kode Ingin Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Sandiaga Uno mengatakan kemungkinan dirinya bergabung PPP dan beri kode ingin jadi Cawapres Ganjar Pranowo.
Penulis: Adi Suhendi
Di sisi lain, Sohibul membantah Sandiaga Uno sedang berupaya menggoda agar PKS bisa keluar dari koalisi perubahan.
Hal itu menyusul manuver Sandiaga yang disebut bakal bergabung menjadi kader PKS.
"Saya kira kalau komunikasi pasti ya kita dengan siapapun. Tapi kan sudah jelas posisinya PKS, hasil keputusan Majelis Syuro seperti apa. Itu tidak mungkin hanya dengan komunikasi seperti itu bisa mengubah," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa mengubah arah dukungan koalisi harus ditentukan Majelis Syuro PKS.
Hingga saat ini, kemungkinan adanya penarikan dukungan kepada Anies Baswedan dinilai tidak mungkin.
Lebih lanjut, Sohibul berharap sebaiknya Sandiaga mempertegas sikapnya terkait wacana bergabung dengan PKS.
"Sebetulnya justru yang lebih jauh, Pak Sandi itu justru menunjukan keinginan ingin jadi kader PKS gitu loh," katanya.
Terpisah, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian mengungkap 3 nama Cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.
Ia mengatakan tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan masing-masing menyodorkan nama untuk Cawapres Anies Baswedan.
PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan (Aher), Demokrat mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan NasDem mengajukan nama Khofifah Indarparawansa.
"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher. Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin ditemui di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Kemudian dikatakan Pipin masih ada dua nama tersisa yang belum diketahui.
"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya.
Pipin mengukapkan bahwa sepertinya cukup sulit mencari di luar mitra koalisi kalau yang bersangkutan tidak berkenan.
"Jadi cukup susah mencari di luar koalisi kalau yang bersangkutan kurang berkenan. Dan kita tidak bisa memaksakan," tutupnya. (Tribunnews.com/ Fransiskus/ Igman/ Rahmat)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.