Tak Cuma Ganjar, Prabowo Pun Diundang Makan Berdua di Istana, Siapa yang Didukung Jokowi di Pilpres?
Di tengah pertemuan itu, sekitar pukul 12.30 WIB, Prabowo meninggalkan Hambalang untuk menemani Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mengundang Ganjar Pranowo makan berdua di istana, Presiden Jokowi, Minggu (18/6/2023) melakukan hal yang sama, mengajak Ketua Umum Gerindra sekaligus Menhan Prabowo Subianto makan siang di Istana Bogor.
Ajakan itu terjadi di tengah pertemuan Prabowo dengan sekitar 30 pemimpin redaksi (pemred) yang diundang diskusi ke kediaman Prabowo di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya menyampaikan selembar kertas memo ke Prabowo, saat mantan Danjen Kopassus tersebut tengah asyik bercerita soal kondisi negara.
Kertas itu rupanya merupakan "perintah" Jokowi untuk menemaninya makan siang di Istana Bogor.
Di tengah pertemuan itu, sekitar pukul 12.30 WIB, Prabowo meninggalkan Hambalang untuk menemani Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Prabowo baru kembali ke Hambalang sekitar pukul 15.30 WIB dan melanjutkan pertemuan dengan para pemred.
Pertemuan dengan para pemred baru selesai sekitar pukul 18.00 WIB.
Momen pertemuan Prabowo dan Jokowi itu juga diunggah di akun Instagram sang Menteri Pertahanan, Minggu malam.
Pada unggahannya, Prabowo terlihat tengah satu meja berdua dengan Jokowi sembari dihadapkan dengan banyak sajian hidangan.
Meski begitu, tak banyak informasi yang diperlihatkan Prabowo terkait pertemuannya dengan Jokowi.
Ketua Umum Gerindra itu hanya menuliskan caption terkait di mana ia dan Jokowi makan bersama yakni Istana Bogor.
Ganjar 'pamer' momen makan berdua dengan Jokowi
Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengunggah momen sedang makan malam bersama dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta.
Suasana akrab antara kedua tokoh tersebut tergambar dalam foto tersebut.
Dalam foto itu, Ganjar terlihat mengenakan kemeja batik berwarna cokelat. Sedangkan Jokowi tampak mengenakan kemeja putih.
Berbagai menu makanan juga terlihat tersaji di meja bundar.
Ada beberapa jenis makanan yang menjadi menu dalam makan malam tersebut, salah satunya sate.
Ganjar tidak merinci isi obrolan dan alasan mereka makan malam.
Gubernur Jateng dua periode ini justru mengajak followersnya untuk menebak menu yang tidak boleh terlewat ketika makan malam bersama Jokowi.
“Kalau pas lagi makan malam bareng Pak Jokowi, ada menu yang gak boleh ketinggalan. Apa coba?,” tulis Ganjar dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (13/6/2023).
Postingan Ganjar pun mendapat respons positif dari followersnya. Beberapa menebak menu yang tidak boleh ketinggalan adalah kerupuk. Ada juga yang menjawab sate.
Diketahui, PDIP resmi menetapkan Ganjar sebagai capres yang bakal diusung di Pilpres 2024. Ganjar merupakan kader PDIP yang pernah menjabat sebagai anggota DPR hingga kepala daerah.
Pencalonan Ganjar juga diketahui telah lama disuarakan oleh sejumlah pihak.
Bahkan, Jokowi pernah memberi kode bahwa presiden yang akan didukungnya memiliki rambut berwarna putih yang identik dengan Ganjar.
Siapa yang didukung Jokowi?
Publik terbelah oleh pertanyaan ini. Namun hampir dipastikan, baik Ganjar maupun Prabowo adalah calon yang diinginkan Jokowi untuk melanjutkannya, bukan Anies Baswedan.
Hal ini bisa merujuk pada pernyataan Jokowi soal kepemimpinan harus ada keberlanjutan selayaknya lari estafet dinilai sebagai penegasan tidak mendukung bakal calon presiden di luar pemerintah.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menjelaskan pandangan publik dari pernyataan Presiden Jokowi soal estafet kepemimpinan pasatinya mengarah kepada Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Bukan ke Anies Baswedan yang didukung oleh partai-partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Adi juga menilai pernyataan tersebut mengaskan Jokowi tidak nyaman jika presiden selanjutnya figur di luar pemerintahan. Walaupun Nasdem masih ada di koalisi partai pendukung pemerintah.
"Bagi saya mudah ditafsirkan sederhananya regenerasi harus sustain, harus dilanjutkan ke presiden selanjutnya dan ingin pastikan sosok yang bisa lanjutkan. Sangat clear endorse Ganjar atau Prabowo dan tidak nyaman kalau Anies Baswedan," ujar Adi, Jumat (16/6/2023).
Adi menambahkan pernyataan Presiden Jokowi itu juga memberikan sinyal dukungan kepada bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo atau bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurutnya kedua kandidat ini mempunyai kesamaan dengan Jokowi. Ganjar adalah kader PDIP, sama halnya dengan Jokowi.
Sedangkan Prabowo sudah bekerja sama dengan Jokowi sebagai Menhan. Sementara bakal capres dari Koalisi Perubahan sudah dinyatakan sebagai antitesis Jokowi.
"Ketika bilang tongkat estafet, maknanya harus dilanjutkan, sangat clear endorse Ganjar atau Prabowo. Tidak ingin yang berseberangan, tidak ingin antitesis," ujar Adi.
Sebelumnya Presiden Jokowi menekankan dalam kepemimpinan harus ada keberlanjutan selayaknya lari estafet.
Presiden juga menilai dalam kepemimpinan tidak ada istilah seperti yang ada di pom bensin, yakni dimulai dari nol lagi.
"Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kepemimpinan berikutnya masuk SMA, universitas. Nanti kepemimpinan berikut masuk S2, S3. Tidak maju mundur, poco-poco," ujar Presiden saat peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-20245 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengungkapkan keputusannya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan keputusan yang benar.
Hal itu disampaikan Prabowo saat hadir secara daring kepada ribuan kader dan simpatisan partainya, pada acara Konsolidasi Akbar Pengurus Gerindra Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).
"Saya sebagai pimpinan kalian dan sebagai Ketua Umum telah memutuskan untuk bergabung dengan Presiden Jokowi pada tahun 2019."
"Dan hari ini saya semakin yakin, bahwa keputusan saya benar," kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan keputusannya itu untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
"Keputusan saya adalah untuk kebaikan dan kepentingan seluruh rakat Indonesia."
"Saya mengerti, paham, awal-awal banyak pendukung saya mungkin kecewa bahwa saya bergabung ada juga yang mungkin marah," katanya.
Kemudian Prabowo mengungkapkan ia semakin berbesar hati dan semakin yakin kepada pendukungnya.
"Tapi alhamdullilah saya semakin yakin dan saya berbesar hati, melihat bahwa saudara masih percaya sama saya. Saudara sekalian setelah hampir 4 tahun bekerja bersama Presiden Jokowi," kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan dirinya melihat dari dekat kepempimpinan Presiden Jokowi.
Ia semakin yakin Presiden Jokowi berjuang untuk rakyat.
"Saya yakin komitmen beliau kepada kepentingan rakyat Indonesia."