Membaca Kode Jelang Anies Umumkan Cawapres Sepulang dari Ibadah Haji
Membaca kode jelang Anies Baswedan umumkan cawapresnya sepulang dari ibadah haji, satu nama sudah dikantongi Anies, apakah AHY ?
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres Anies Baswedan berangkat untuk menunaikan ibadah haji 1444 Hijriah pada Kamis (22/6/2023).
Anies Baswedan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dengan diantar oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Apakah ini kode bahwa AHY bakal jadi cawapres Anies Baswedan ?
Baca juga: Tanggapi Denny Indrayana, KPK Jawab Isu Soal Anies Baswedan Tersangka Kasus Formula E
Sebelumnya, Anies Baswedan dikabarkan telah mengantongi nama cawapres yang bakal mendampinginya dalam Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan oleh anggota Tim 8 KPP dari Partai Nasdem, Sugeng Soeparwoto.
"Soal pembahasan (bakal) Cawapres sudah dapat dikatakan selesai. Nama-nama yang diusulkan koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam. Satu nama sudah dikantongi capres Anies," ujarnya pada Rabu (21/6/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Sugeng pun berharap cawapres Anies bakal segera diumumkan setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu pulang dari Tanah Suci.
Anies Baswedan Berangkat Haji Diantar AHY ke Bandara Soekarno-Hatta
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan berangkat untuk menunaikan ibadah haji 1444 Hijriah pada hari ini, Kamis (22/6/2023).
Anies pun menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dengan diantar oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini dibenarkan oleh juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
"Sore ini, AHY mengantarkan Anies Baswedan yang akan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci."
"Rencananya, AHY akan hadir di Bandara Soekarno Hatta, sekitar pukul 17.00 WIB," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Namun, Herzaky menepis bahwa maksud AHY mendampingi Anies ke Bandara Soekarno-Hatta untuk ikut pula menunaikan ibadah haji.
"Jadi tidak benar informasi yang menyebutkan AHY akan berangkat naik haji bersama Anies Baswedan," sambungnya.
Anies Baswedan Disebut Bakal Umumkan Cawapres Setelah Pulang Haji
Juru bicara bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, Sudirman Said, bicara soal cawapres yang sudah mengerucut satu nama.
Dia mengatakan semoga Anies akan mengumumkan itu sepulang ibadah Haji.
"Siapa tahu setelah dari Haji, Pak Anies punya pikiran gitu yang akhirnya muncul hari untuk pengumuman itu juga menjadi dipersiapkan. Kita doakan ya, mudah-mudahan demikian," kata Sudirman kepada wartawan, Kamis (22/6/2023).
Sudirman mengatakan, meski belum diputuskan waktunya, semuanya tetap harus dipersiapkan.
"Tetapi sejak sekarang sudah harus dipersiapkan mengidentifikasi tempat, acaranya bagaimana, jadi hal teknis kita kerjakan," sebutnya.
Namun Sudirman belum merincikan terkait sosok cawapres Anies tersebut.
Dirinya mengatakan tidak semua hal harus diungkapkan.
"Kata orang bijak mystery is power. Jadi tidak semua dikemukakan begitulah," tandasnya.
Baca juga: Pengamat Soroti Partai Pendukung Anies Baswedan yang Masih Saling Kritik: Mestinya Tak Diekspos
Sebelumnya, Koalisi Perubahan yang digagas oleh Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS menegaskan kalau nama bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan sudah selesai dibahas.
Anggota tim delapan Koalisi Perubahan dari Partai NasDem Sugeng Suparwoto menyatakan, kalau saat ini sudah ada satu nama yang berada di kantong Anies Baswedan selaku capres.
"Soal pembahasan Cawapres sudah dapat dikatakan selesai. Nama-nama yang diusulkan oleh Partai Koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam. Satu nama sudah dikantong Bacapres Anies," kata Sugeng dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
Hanya saja, Sugeng tidak membeberkan siapa nama sosok tersebut. Dirinya hanya memastikan kalau, pengumuman nama itu nantinya akan dilakukan langsung oleh Anies Baswedan.
Dengan begitu maka kata Sugeng, tim delapan Koalisi Perubahan tidak akan lagi membahas soal nama cawapres.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota tim delapan yang mewakili Anies Baswedan yakni Sudirman Said.
Said menjelaskan bahwa dalam pertemuan yang dilakukan oleh tim delapan bersama Anies Baswedan pada selasa kemarin sore, capres dari Koalisi Perubahan tersebut menugaskan agar seluruh anggot tim mulai mempersiapkan langkah kongkrit ke depan.
"Pak Anies meminta agar Tim 8 mulai terus bergerak maju memikirkan hal-hal teknis. termasuk melengkapi Struktur Tim Pemenangan Nasional, kegiatan bersama tiga Partai koalisi dan opsi waktu deklarasi pasangan Capres dan Cawapres," kata Said.
Sementara itu, anggota tim delapan dari Partai Demokrat yakni Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa pihaknya dalam hal ini Partai Demokrat bersama seluruh anggota tim telah siap untuk berkolaborasi dengan seluruh anggota koalisi dan relawan Anies Baswedan.
Bahkan kata dia, seluruh kader Partai Demokrat bakal turun bersama para kader partai lain di Koalisi Perubahan.
"Struktur dan Kader Partai Demokrat telah merapatkan barisan bersiap untuk turun bersama dengan para kader Partai Koalisi, dan Relawan Pro Perubahan di seluruh Indonesia. Konsolidasi awal diperlukan untuk persiapan Kegiatan Pemenangan dan Antisipasi Kecurangan," kata Teuku Riefky.
Turut berbicara, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman menyatakan kalau, arahan yang dipimpin langsung Capres Anies Baswedan merupakan bentuk kepastian bahwa KPP terus melaju.
"Pembahasan rapat ini menandakan tahapan kerja politik Koalisi Perubahan berjalan secara konstruktif dan progresif. Bismillah, Kami siap berlayar menuju kemenangan Pilpres 2024," tutup anggota Tim 8 perwakilan dari PKS ini.
Sepakat! Satu Nama Ini akan Dampingi Anies Maju Pilpres 2024, Tim 8: Tiap Keputusan Ada Pro-Kontra
Satu nama telah disepakati oleh Tim 8, di mana sosok itu akan menjadi pendamping Anies Baswedan di kontestasi Pilpres 2024.
Namun, hingga kini satu nama tersebut yang akan jadi Cawapres 2024 dampingi Anies, sosok dan namanya masih dirahasiakan.
Diketahui, Tim Delapan yang dibentuk oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebelumnya melakukan penjaringan calon pendamping Anies Baswedan.
Hingga akhirnya, proses penjaringan Cawapres 2024 oleh tim yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS itu mengerucut pada satu nama.
Deklarasi akan dilakukan langsung oleh Anies Baswedan meski belum dipastikan kapan pasangan Capres-Cawapres 2024 tersebut akan diumumkan.
"Nama-nama yang diusulkan oleh Partai Koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam," tutur anggota Tim Delapan wakil dari Partai NasSem, Sugeng Suparwoto di Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.
Soal satu nama yang disebut bakal jadi pendamping Anies itu turut dibenarkan oleh Juru bicara Anies Baswedan yang juga Anggota Tim Delapan, Sudirman Said.
Ia menyebut, nama bacawapres Anies Baswedan itu sudah diterima oleh partai yang berada dalam Koalisi Perubahan yaitu Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
Sudirman Said meyakini bacawapres yang dipilih Anies Baswedan bakal mengundang pro dan kontra.
"Saya tidak bisa men-disclosed dan kita kan harus menjaga keseimbangan semuanya. Karena setiap keputusan pasti ada pro dan kontra," kata Sudirman.
"Kita ingin mengurangi atau mengelola prokonstitus sedamai mungkin dan rasanya semua partai bijak untuk tidak mempertajam itu," terangnya lagi.
Anies Disebut akan Beri Alasan Pilih Sosok Tersebut
Sudirman Said mengatakan sosok satu nama yang telah disepakati Tim 8 juga merupakan pilihan Capres 2024, Anies Baswedan.
Sudirman yakin nantinya Anies diharapkan bisa menjelaskan alasan telah memilih sosok itu sebagai bacawapres.
Selama ini, lanjut Sudirman, Anies telah diberikan kepercayaan untuk memilih pendampingnya untuk maju ke Pilpres 2024.
"InsyaAllah karena sejak awal beliau dipercaya untuk memutuskan ya konsekuensi kepercayaan itu InsyaAllah diterima."
"Bahwa muncul satu dua pendapat itu biasa saja dan itu yang harus dikelola dengan baik," ucapnya.
Bakal Cawapres Paling Cocok Dampingi Anies Baswedan, menurut Survei Litbang Kompas Periode Mei 2023:
- AHY: 10,8 persen
- Andika Perkasa: 1,7 persen
- Airlangga Hartarto: 1,7 persen
- Erick Thohir: 6,3 persen
- Ganjar Pranowo: 12,1 persen
- Khofifah Indar Parawansa: 2,3 persen
- Prabowo Subianto: 8 persen
- Puan Maharani: 2,3 persen
- Ridwan Kamil: 15,8 persen
- Sandiaga Uno: 13,8 persen
- Yenny Wahid: 0,4 persen
- Tidak ada/rahasia: 25 persen
Teka-teki Cawapres Anies Baswedan, Satu Nama Dikantongi, Tak Bisa Diungkap untuk Jaga Keseimbangan
Terkait satu nama yang akan mendampingi Anies Baswedan di kontestasi tahun depan, Tim Delapan sama-sama sepakat enggan membocorkan ciri-cirinya.
Sugeng Suparwoto memilih tak membeberkan siapa sosok cawapres Anies Baswedan.
Ia hanya mengatakan sosok tersebut akan diumumkan sendiri oleh Anies sepulang dari beribadah haji.
"Mari kita tunggu, siapa tahu sekembali Pak Anies dari ibadah haji akan ditentukan momentum terbaik untuk mendeklarasikan pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan," ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Delapan, Sudirman Said, mengungkapkan ada beberapa hal yang harus tetap menjadi misteri.
Menurutnya, tetap menyimpan sosok cawapres Anies Baswedan hingga hari deklarasi bisa menjadi sebuah kekuatan.
Ia mengatakan Anies telah berpesan untuk tidak membahas soal cawapres.
"Kata orang bijak, mystery is power. Jadi tidak semua dikemukakan," ujar Sudirman di Brawijaya 10, Jakarta Selatan, Rabu.
"Pak Anies mengatakan sudah jangan lagi membahas soal cawapres jadi kita bahas yang lain-lain saja," imbuhnya.
Baca juga: Sudirman Said Tidak Menampik Masih Banyak Ruang untuk Perbaiki Elektabilitas Anies Baswedan
Begitupun saat disinggung jenis kelamin cawapres Anies Baswedan, Sudirman memilih untuk membicarakan hal lain.
"Hehe, ada yang lain?" tanyanya tak menanggapi pernyataan soal jenis kelamin cawapres Anies.
Lebih lanjut, Sudirman mengungkapkan alasan mengapa sosok cawapres Anies masih dirahasiakan.
Menurutnya, sosok tersebut diyakini bakal mengundang pro dan kontra.
Karena itu, ia dan Tim Delapan memilih bungkam untuk menjaga keseimbangan.
"Saya tidak bisa men-disclose (mengungkapkan) dan kita 'kan harus menjaga keseimbangan semuanya."
"Karena setiap keputusan pasti ada pro dan kontra," pungkas Sudirman. (tribun network/thf/Tribunnews.com)