Jaga Soliditas Pendukung Modal Utama Prabowo Tingkatkan Elektabilitas Capres 2024
Prabowo Subianto dinilai sukses menjaga solidaritas basis pendukungnya sejak Pilpres 2019.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai sukses menjaga solidaritas basis pendukungnya sejak Pilpres 2019.
Terbukti cara Prabowo seperti itu mampu meningkatkan elektabilitasnya sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menyebut bahwa hal itu sangat mampu memberikan dampak elektoral yang positif terhadap Prabowo.
Ia menyebut hal itu merupakan salah satu variabel yang menyebabkan Prabowo meraih hasil tertinggi dalam hasil survei Indikator periode 20-24 Juni 2023.
"Jadi itu salah satu variabel utama yang menyebabkan terjadinya peningkatan elektabilitas Prabowo secara nasional," kata Bawono dikutip pada Rabu (26/7/2023).
Baca juga: Head to Head Survei LSN: Elektabilitas Prabowo Tembus 52,8 Persen, Ganjar 38,2 Persen
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru yakni periode 20-24 Juni 2023 Prabowo meraih hasil yang sangat maksimal.
Prabowo berhasil menjadi yang teratas di Simulasi 3 Nama Capres dengan torehan suara sebanyak 36,8 persen.
Sedangkan untuk tren Prabowo di kalangan pendukungnya mengalami peningkatan secara signifikan.
Bawono mengatakan basis pendukung Prabowo di 2019 sebelumnya hanya berkisar di angka 39,2 persen pada bulan April 2023.
Namun pada bulan Juni 2023, jumlah tersebut meningkat menjadi 51,6 persen.
Melihat hasil survei yang dilakukan lembaganya, Bawono yakin kedepan elektoral Prabowo akan terus bertambah.
Semakin menguatnya dukungan akar rumput dari berbagai pihak yang mendukung Prabowo membuat Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut sangat kuat sebagai capres.
"Menurut saya Prabowo jelas akan jauh semakin unggul, tinggal tergantung pada basis pemilihnya," pungkasnya.
Budiman menambahkan, Rusia semenjak dipimpin oleh Putin yang memiliki pemikiran intelijen sama seperti Prabowo mampu menjadi salah satu negara yang paling ditakuti di dunia.
Ia menganggap sosok yang memiliki pemikiran intelijen seperti Prabowo sangat mampu membawa perubahan bagi negara yang dipimpinya.
"Artinya apa, Putin adalah orang intelijen yang memiliki keberanian tertentu untuk melakukan transformasi," pungkasnya.