Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBNU Tegaskan Tak Ada Mandat Khusus kepada PKB

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung menegaskan hingga saat ini PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus pada Partai Kebangkitan Bangsa.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in PBNU Tegaskan Tak Ada Mandat Khusus kepada PKB
Istimewa
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Sulaeman Tanjung. Sulaeman Tanjung menegaskan hingga saat ini PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pernyataan Sulaeman ini sekaligus menanggapi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyatakan partainya mendapatkan banyak mandat perjuangan dari NU. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung menegaskan hingga saat ini PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Tidak pernah ada titipan aspirasi atau mandat khusus ke PKB. Adapun aspirasi warga NU kami dititipkan kepada semua aktor dan partai politik yang ada. Jadi perlu dicatat ya, tidak hanya PKB,” kata Sulaeman kepada wartawan, Senin (7/8/2023)

Pernyataan Sulaeman ini sekaligus menanggapi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyatakan partainya mendapatkan banyak mandat perjuangan dari NU.

“Kalau Muhaimin bilang PKB dapat mandat perjuangan dari NU itu salah,” kata dia.

PKB, dikatakan Sulaeman, hanya dipilih tak sampai 10 persen warga Nahdliyin. Artinya 90 persen atau mayoritas warga nahdliyin ogah sama PKB.

“Ini yang harus menjadi PR PKB. Jangan hanya mengklaim tapi kenyataannya mayoritas warga NU tidak menitipkan aspirasinya melalui PKB,” ujarnya.

Dia menilai partai politik termasuk PKB jika berharap suara warga Nahdliyin maka harus bekerja keras untuk NU.

Berita Rekomendasi

“Silakan dibuktikan dengan upaya-upaya kongkret memperjuangkan aspirasi NU. Tidak hanya main klaim dengan pernyataan-pernyataan saja,” ujarnya. 

Sebelumya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan soal potensi dirinya maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.

Cak Imin menyatakan, untuk saat ini segala ketentuan masih bisa terjadi. Dia bahkan mengungkit soal majunya Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu.

Kata dia, sejatinya Ma'ruf Amin tidak memiliki cita-cita untuk menjadi cawapres saat itu, namun, kondisinya memungkinkan hal lain.

"Ya KH Ma'ruf Amin itu sudah tidak ada mimpi jadi wapres, tapi ketika mau diumumkan tiba-tiba jadi wapres, soal keyakinan itu berapa persen saya kira gak ada yang tahu, misteri," kata Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat memberikan sambutan di acara Haul ke-14 Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023). Dalam acara tersebut PKB berharap bakal terus senafas dengan ajaran Gus Dur. Meskipun jalan yang dilalui tak melulu mudah dan mesti penuh perjuangan. Warta Kota/YULIANTO
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat memberikan sambutan di acara Haul ke-14 Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023). Dalam acara tersebut PKB berharap bakal terus senafas dengan ajaran Gus Dur. Meskipun jalan yang dilalui tak melulu mudah dan mesti penuh perjuangan. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/Yulianto)

Lebih lanjut kata Cak Imin, untuk saat ini tidak ada pihak yang perlu merasa paling terpilih atau yang bisa unggul.

Sebab, terpilihnya pemimpin nasional itu ditentukan oleh banyak hal, termasuk keterpilihan dari seluruh penduduk Indonesia.

"Karena apa, dari 280 juta penduduk, hanya dua orang yang dipilih, presiden dan wapres, jadi jangan rumongso atau merasa paling terpilih atau jangan rumongso merasa tidak terpilih, itu semua misteri," tutur dia.

Dengan begitu, Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebut, untuk saat ini yang bisa dilakukan hanyalah berupaya untuk bisa mendapatkan peran tersebut.

Sebab kata dia, kursi cawapres yang selama ini ditargetkan oleh Cak Imin bersama PKB, merupakan mandat dari para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan para kader PKB serta pengikut Gus Dur.

"Tugas kita ini adalah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan peran itu, karena apa, karena saya ini kan sebetulnya tugas aja," ujar dia.

"Tugas saya berjuang merebut itu dari PKB dari NU dari kadernya Gus Dur untuk berjuang merebut itu, soal berapa persen, dengan siapa, ya itu nanti, takdir yang bicara," tukas Cak Imin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas