Sementara Ganjar ada di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 5,4 persen.

Sebagai informasi, metode survei yang dipakai Indikator Politik Indonesia memakai multistage random sampling. Dalam survei ini, ada 810 responden yang juga warga Sumatera Barat yang dilibatkan.

Adapun margin of error dalam survei ini mencapai sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen di masing-masing daerah pemilihan (dapil) dan 2,7 persen di tingkat provinsi.

Baca juga: Alasan Demokrat Terus Desak Deklarasi Cawapres, Sebagai Taktik Menaikkan Elektabilitas Anies

2. SPIN

Di lembaga survei yang lain, yaitu Survey & Polling Indonesia (SPIN), Prabowo kembali unggul.

Elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu unggul dengan angka 34 persen dalam pertanyaan tertutup 12 nama.

Kemudian di urutan kedua dan ketiga, masing-masing ada Ganjar Pranowo dengan perolehan 20,1 persen dan Anies Baswedan 19,0 persen.

Nama yang lain seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Prawansa, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), elektabilitasnya lebih rendah.

Sementara itu, dalam simulasi 3 nama yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies, elektabilitas Menhan tetap unggul dengan perolehan 41,7 persen.

Selisih dua digit dari Prabowo, ada Ganjar di posisi kedua dengan 30,3 persen.

Sementara Anies masih berada di posisi ketiga dan mendapatkan 21,0 persen.

"Sebagian besar publik atau 41,7 persen akan memilih Prabowo sebagai Presiden bila Pemilu serentak dilaksanakan hari ini dan diikuti tiga Capres saja," kata Direktur SPIN, Igor Dirgantara dalam paparannya via zoom Jumat (4/8/2023).

Survei SPIN dilakukan pada periode 15-25 Juli 2023 dengan menggunakan Teknik Sampel Multistage Random Sampling yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia dengan total responden 1.230.

Adapun, margin of error +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Baca juga: Survei Indikator Juli 2023 Ungkap 2 Penyebab Elektabilitas Prabowo Turun, Anies Naik, Ganjar Stagnan