Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengaku Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka jadi satu sosok anak muda yang bisa didorong untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden.

Hal ini disampaikan Grace saat menjawab pertanyaan apakah Gibran punya kapasitas sebagai cawapres, dalam wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

“Hari ini saya pikir Gibran salah satu anak muda yang bisa kita dorong,” kata Grace.

Grace mengatakan dalam menilai sosok kandidat capres atau cawapres yang tepat, publik hanya bisa melihat dari rekam jejaknya.

Publik hanya bisa menilai bagaimana jabatan dia sebelumnya dalam melakukan manajemen organisasi, mengurus birokrasi atau menghadirkan kebaruan ide.

“Menurut saya orang yang bisa menempati posisi capres - cawapres harus dipilih masyarakat, nggak ada sekolahnya, nggak bisa magang juga. Berarti kita hanya bisa melihat dari posisi dia sebelumnya bagaimana memanage organisasi, birokrasi, memiliki kebaruan ide,” katanya.

Baca juga: Grace Natalie Ungkap Alasan PSI Undang Gibran di Kopdarnas

Menurut Grace, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dipandang sebagai sosok pemimpin muda, dan seorang kepala daerah yang sukses membangun Solo dalam jabatannya sebagai Wali Kota Solo.

Kota Solo kata Grace, di bawah kepemimpinan Gibran menjadi kota yang ramah terhadap semua agama.

Bahkan Gibran juga mengeluarkan kebijakan memberi tempat bagi perayaan keagamaan apapun di depan Balai Kota.

Hal ini yang membuat PSI mengundang Gibran dalam acara Kopdarnas yang dihelat di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) kemarin.

“Gibran kan hari ini adalah pemimpin muda kepala daerah yang sukses, dan saya baru ini juga dari Solo, bahwa Solo keren banget sekarang,” ungkap Grace.

Sementara, untuk memberikan kesempatan bagi anak muda lebih luas berkiprah di ranah politik, PSI telah mengajukan Judicial Review (JR) di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Gibran Hendak Dipakaikan Jaket PSI, Ketua DPP PDIP Sentil Panitia Kopdarnas

Dalam aturan UU 7/2017 tentang Pemilu, batas minimum usia seseorang maju capres - cawapres adalah 40 tahun. Hal ini yang digugat PSI dalam upaya mengembalikan aturan ke 35 tahun, sebagaimana termuat dalam UU Pemilu Tahun 2003 dan 2008 sebelum revisi.