Dito Ariotedjo Bantah Koalisi NasDem-PKB di Pilpres 2024 Dikarenakan Golkar Merapat ke Gerindra
Dito Ariotedjo membantah jika koalisi NasDem dan PKB di Pilpres 2024 dikarenakan Golkar merapat ke Gerindra.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), sekaligus kader Partai Golkar Dito Ariotedjo membantah koalisi NasDem dan PKB di Pilpres 2024 karena Golkar merapat ke Gerindra.
Diketahui Gerindra-PKB telah lama jalin kontrak politik yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Kemudian beberapa waktu lalu Golkar dan PAN ikut bergabung.
Tak lama berselang setelah Golkar dan PAN bergabung, KKIR berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju tanpa sepengetahuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Deklarasi Anies dan Cak Imin Digelar di Lumajang Besok? Ini Jawaban Elite PKB
"Saya rasa nggak sih, mungkin setiap partai punya kedaulatan dan memiliki perhitungan masing-masing," kata Dito di Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023).
Menurutnya PKB punya perhitungannya sendiri. Dito mengaku masih menunggu sikap resmi dari PKB terkait kabar tersebut.
"Saya rasa pasti dari PKB, Cak Imin pastinya puncak pertimbangan yang sangat matang. Tapi untuk lebih lanjutnya kita menunggu sikap resmi," tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa NasDem dan PKB telah bersepakat untuk berkoalisi.
Menurut Riefky, kabar itu disampaikan juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said pada Rabu (30/8/2023) kemarin.
"Bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Riefky, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Anies Lebih Pilih Muhaimin Iskandar Dibanding AHY, Pengamat: untuk Meraup Suara Basis NU Jawa Timur
Dia menegaskan persetujuan kerja sama itu keputusan sepihak Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," ujar Riefky.
Riefky menyebut Demokrat telah mengkonfirmasi kabar tersebut langsung kepada Anies pada hari ini.
"Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)," ungkapnya.