Jika PKB Merapat ke Anies, Pengamat: Prabowo Rugi, Suaranya Akan Gembos di Jatim
Prabowo membutuhkan PKB guna mengimbangi bacapres Ganjar Pranowo di Jawa Timur dan basis Nahdliyin.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Erik S
“Ya, sebagai pemimpin partai besar, tentu sakit hati jika diambangkan bahwa diremehkan begitu,” pungkasnya.
Pendapat serupa juga dikemukakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Menurut Dedi, Prabowo harus waspada dengan keluarnya PKB dari Koalisi Indonesi Maju.
Pasalnya, Dedi menyebut PKB merupakan salah satu partai yang punya basis massa besar. Terlebih suara tersebut cenderung solid sebagaimana PDIP di Jawa Tengah (Jateng) yang kuat mendukung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Sekjen Partai Demokrat: Kerja Sama NasDem dan PKB Setujui Duet Anies Baswedan dengan Cak Imin
“Gerindra sendiri tentu perlu waspada, bagaimanapun PKB membawa suara cukup solid dan besar, utamanya di Jawa Timur, lalu Jateng sudah dikuasai PDIP, sementara Jabar berbagi porsi dengan Anies, gambaran ini bisa membuat Gerindra khawatir,” ucap Dedi.
Diberitakan sebelumnya bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan setuju menjadikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya.
Kesepakatan itu terjalin antara Nasdem dan PKB. Kerja sama itu juga disebut atas inisiatif dari Ketum Nasdem Surya Paloh dan bersifat sepihak lantaran tidak melibatkan PKS dan Demokrat yang notabene bagian anggota Koalisi Perubahan.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," jelas dia.
--
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.