Tim 8 Koalisi Perubahan Ungkap Juni 2023 AHY Sudah Bersedia Jadi Cawapres Anies, Tapi . . .
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengungkapkan pada Juni 2023 AHY sudah bersedia menjadi cawapres Anies Baswedan.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengungkapkan beberapa hal terkait dengan dinamika yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan.
Menurut Sudirman Said, nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tersedia dan bersedia jadi cawapres Anies Baswedan di Juni 2023.
Baca juga: Kader Partai Demokrat di Sejumlah Daerah Turunkan Baliho Anies-AHY karena Merasa Dikhianati
Meski AHY sudah bersedia, namun menurut Sudirman Said respons partai koalisi ada perbedaan.
"Bahwa dalam butir 3 Piagam Kerjasama Tiga Partai, Calon Presiden (Capres) diberikan tugas untuk memilih pasangan (Cawapres)," kata Sudirman Said dalam keterangannya, Jumat (1/9/2023).
Tugas ini dipahami penuh oleh capres sebagai proses seleksi karena pada akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan capres.
"Capres telah melakukan tugas itu dengan membahas dengan berbagai pihak, mereview semua pilihan nama yang diusulkan," sambungnya.
Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi, sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia yakni AHY.
Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023.
Baca juga: Surya Paloh Disebut Duetkan Anies-Cak Imin, Demokrat Merasa Dikhianati, Lelah Tunggu Janji Deklarasi
"Pimpinan partai merespons secara beragam atas usulan ini. Ada partai yang berpandangan bahwa menyetujui dan meminta segera ditetapkan. Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain," katanya.
Namun menurut Sudirman Said, perbedaan tersebut tidak menemukan titik temu.
"Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.