Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Curhat, Ada Pihak Pernah Peringatkan untuk Tak Kerja Sama dengan 'Orang Itu'

SBY mengaku sebelumnya telah diperingatkan untuk tidak bekerjasama dengan "orang itu", namun ia masih bersikeras dan berprasangka baik kepadanya

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in SBY Curhat, Ada Pihak Pernah Peringatkan untuk Tak Kerja Sama dengan 'Orang Itu'
Tribunnews.com/Gilang Putranto
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak para kader mengambil sisi positif dalam peristiwa manuver politik Anies Baswedan dan Ketua Umum Surya Paloh yang tiba-tiba menunjuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), curhat sempat ada pihak yang memperingatkannya untuk kembali berpikir agar tidak bekerja sama dengan 'orang itu'.

Namun, SBY tetap berprasangka baik dan menerima tawaran kerja sama tersebut.

Meski tak dijelaskan siapa sosok sebenarnya yang ia panggil dengan sebutan 'orang itu', namun pernyataan tersebut, diungkapkan SBY tepat saat Partai NasDem dan capres Anies Baswedan batal meminang anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Cawapres.




Hal itu diungkapkan SBY dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cikeas, Jumat (1/9/2023) dikutip dari Kompas Tv.

"Sebenarnya beberapa teman sudah mengingatkan saya agak lama, baik dari kalangan kader Demokrat maupun dari luar Demokrat, (mereka menyampaikan) ini Pak SBY, Bapak benar-benar percaya kepada orang itu atau kepada orang-orang itu? lalu saya jawab dengan praduga yang baik prasangka yang baik, saya percaya."

"Teman itu lalu mempersilakan (SBY dan Demokrat). Lihat saja nanti, yang penting saya sudah mengingatkan," ungkap SBY.

Baca juga: Pengamat Sebut Demokrat Lebih Cocok Dukung Prabowo, Alasannya Hubungan SBY dan Megawati

Berkaca dengan apa yang disampaikan temannya itu, SBY kini menyakini kebenarannya.

BERITA TERKAIT

"Kalau diingat kembali, peringatan dari teman-teman yang lebih dari satu orang itu barangkali mengandung kebenaran."

"Keputusan sepihak kemarin itu (NasDem tentukan Capres lain), jika saya boleh mengatakan, adalah keputusan gelap dan tidak sesuai dengan arah kesepakatan," kata SBY.

Kendati demikian, pihaknya berupaya untuk menerima keputusan itu.

"Anggaplah kita salah kali ini tetapi kita belajar mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan dan mudah-mudahan dengan izin Allah didukung ikhtiar kita, kita juga tidak kalah nantinya," harap SBY.

SBY sebetulnya menyadari bahwa ini adalah dunia politik yang memang ya penuh strategi dan taktik.

"Kita semua mengerti politik itu memang penuh strategi dan taktik, caranya banyak tetapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini, menurut saya melebihi batas kepatutan, moral dan etika dalam politik, ini (gaya politik yang) kasar," ungkap SBY.

Baca juga: Usai Dikhianati NasDem dan Anies, SBY Ungkap Kubu Ganjar dan Prabowo Pernah Tawarkan Kerja Sama

Terutama hal yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini, yakni Partai NasDem tiba-tiba meneken kontrak mengusung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menjadi cawapres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas