Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudirman Said Sebut Surat Anies ke AHY Masih Disimpan Olehnya, Disepakati Tidak Boleh Dipotret

Sudirman menegaskan surat Anies ke AHY soal tawaran menjadi cawapres masih disimpan olehnya. Bahkan disepakati pula tidak boleh didokumentasikan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sudirman Said Sebut Surat Anies ke AHY Masih Disimpan Olehnya, Disepakati Tidak Boleh Dipotret
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said di Jakarta, Selasa (21/3/2023). Sudirman menegaskan surat Anies ke AHY soal tawaran menjadi cawapres masih disimpan olehnya. Bahkan disepakati pula tidak boleh didokumentasikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengungkapkan surat Anies ke Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait tawaran menjadi cawapres masih disimpan olehnya.

Bahkan, Sudirman mengungkapkan adapula kesepakatan surat tersebut tidak boleh didokumentasikan atau difoto.

Sudirman mengatakan surat tersebut berawal dari pertemuan antara Demokrat, NasDem, dan PKS untuk mendiskusikan sosok cawapres Anies.

Lantas, dirinya menjelaskan NasDem mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, lalu Demokrat mengusulkan AHY, sedangkan PKS mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Kemudian, di akhir diskusi, Sudirman mengatakan disepakatilah AHY menjadi opsi terbaik bagi cawapres Anies.

"Ketemulah Mas AHY the best available option yang kita bisa raih dan karena itu memang benar diskusinya sangat dalam. Bertemulah dengan Pak SBY mengatakan inilah opsi yang tersedia dan Pak Anies bermaksud mengajaknya (menjadi cawapres)," katanya dalam YouTube Hersubeno Point, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Demokrat Ungkap AHY Balas Surat Anies soal Permintaan Jadi Cawapres

Selanjutnya, Sudirman mengatakan Demokrat menginginkan adanya perjanjian tertulis yang menunjukkan Anies telah memilih AHY sebagai cawapresnya.

Berita Rekomendasi

Namun, sambungnya, sebenarnya Anies enggan untuk membuat perjanjian tertulis lantaran dirinya sudah percaya terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Mula-mula Pak Anies kan menghindar (perjanjian) tulis-menulis karena berbasis trust. Tetapi dalam kondisi yang genting itu, teman-teman Demokrat mengharapkan apa tidak sebaiknya mengikat satu kepastian dari sisi Pak Anies tunjukkan bahwa dia sudah melakukan tugasnya sudah memilih (AHY sebagai cawapres)," beber Sudirman.

Sudirman juga mengungkapkan lewat surat tersebut sebenarnya ditujukan untuk administrasi pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain surat, imbuhnya, telah dipersiapkan pula persyaratan pendaftaran lainnya seperti draf kerjasama anggota koalisi sampai formulir pendaftaran.

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi perbedaan pendapat antara Demokrat dan Nasdem terkait waktu deklarasi AHY menjadi cawapres Anies.

Sudirman menyebut Demokrat ingin segera menggelar deklarasi sedangkan Nasdem tidak.

"Makin kuat bahwa Demokrat ingin segera dideklarasikan, makin kuat bahwa pihak NasDem belum mau, atau belum siap dan itu dinyatakan oleh Pak Surya Paloh dengan pertemuan bersama Tim 8 maupun dalam esoknya saya bertemu empat mata ditemani oleh beberapa dari Tim 8," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas