Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil TGB, Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Jabat Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional

TGB, yang masuk bursa cawapres Ganjar, dipilih menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar di Pilpres 2024, inilah profilnya

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Profil TGB, Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Jabat Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional
SURYA/PURWANTO
Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi memberikan arahan kepada para kader Partai Perindo di kantor Partai Perindo Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023). TGB dipilih menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, ternyata pernah masuk cawapres Ganjar. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

"(Sosok yang masuk bursa Cawapres) ada Pak Sandi, ada Pak RK, ada Pak Mahfud MD, ada Tuan Guru Bajang, ada juga Pak Andika," kata Hasto saat konferensi pers di Gedung High End, Kompleks MNC Media, Rabu (13/9/2023).

Tak hanya masuk bursa cawapres, TGB juga didapuk sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Lantas, siapa sebenarnya TGB atau Muhammad Zainul Majdi?

Berikut profil TGB atau Muhammad Zainul Majdi yang menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca juga: Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo Masih Digodok, Nama TGB Zainul Majdi Masuk Bursa

Profil TGB Muhammad Zainul Majdi

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang lahir pada 31 Mei 1972 di Pancor, Selong, Lombok Timur, NTB.

Berita Rekomendasi

Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan suami istri HM Djalaluddin dan Hj Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.

Ayah TGB pernah bekerja sebagai birokrat di Pemda NTB.

Sementara, kakeknya, M Zainuddin Abdul Madjid, adalah seorang ulama besar di Lombok.

TGB pernah menikahi seorang perempuan bernama Rabiatul Adawiyah yang merupakan seorang putri ulama terkenal di Betawi.

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Muhammad Rifqi Farabi Majdi, Zahwa Nadira Majdi, Fatimah Azzahra Majdi, dan Zaida Salima Majdi.

Namun, pada 2013, mereka bercerai dan TGB menikah lagi dengan Hj Erica Zainul Majdi.

Dari pernikahan kedua itu, Muhammad Zainul Majdi dikaruniai dua orang anak, Azzadiina Johara Majdi dan Khadija Hibbaty Majdi.

Baca juga: PDIP Kaji Usulan Perindo agar TGB Jadi Cawapres Ganjar

Pendidikan

Pendidikan formalnya dimulai di SD Negeri 3 Mataram dan lulus pada 1986.

Karena lahir dan besar di keluarga yang agamis, TGB kemudian melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Mu’allimin Nahdlatul Wathan di Pancor.

Karena kecerdasannya, ia menyelesaikan pendidikan di MTs dalam waktu dua tahun.

Sehingga, pada 1991 TGB sudah lulus dari MA.

Lulus dari MA, TGB sempat mendalami ilmu agama selama setahun di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor.

Pada 1992, ia pergi ke Kairo, Mesir, untuk melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar mengambil jurusan Tafsir dan Ilmu-ilmu Al-Qur’an.

TGB berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar Lc atau License.

Ia kemudian melanjutkah pendidikan masternya di jurusan dan kampus yang sama.

Lulus pada 2000, TGB berhasil meraih gelar Master of Art (MA) dengan predikat Jayyid Jiddan.

TGB lalu melanjutkan pendidikan doktoral di fakultas dan jurusan yang sama.

Pada 8 Januari 2011, ia menyelesaikan pendidikan S3-nya dengan predikat Martabah El-Ula Ma’a Haqqutba atau Summa Cumlaude.

Baca juga: PPP Sangsi Usulan TGB Cawapres Bisa Topang Kemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Ketua Umum PPP Mardiono (tengah) bersama Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketua Harian Nasional Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengikuti rapat konsolidasi partai politik dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu (13/9/2023). Rapat yang diikuti oleh Tim Pemenangan Nasional ini membahas soal agenda-agenda strategis pemenangan Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PPP Mardiono (tengah) bersama Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketua Harian Nasional Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengikuti rapat konsolidasi partai politik dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu (13/9/2023). Rapat yang diikuti oleh Tim Pemenangan Nasional ini membahas soal agenda-agenda strategis pemenangan Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Karier

TGB mulai terjun ke dunia politik tahun 2004 yang ditandai dengan pengajuan dirinya dalam pemilihan legislatif 2004.

Ia pun berhasil menjadi anggota DPR RI dari Partai PBB untuk periode 2004-2009.

Karena pengaruhnya yang sangat besar di Lombok, banyak yang menawarkan TGB untuk maju sebagai wakil gubernur.

Muhammad Zainul Majdi akhirnya terpilih sebagai Gubernur NTB periode 2008 – 2013 berpasangan dengan Badrul Munir.

Ketika dilantik pada 17 September 2008, usia TGB baru 36 tahun yang kemudian menjadikannya gubernur termuda di Indonesia.

Prestasi TGB selama menjabat sebagai gubernur cukup mentereng, terutama di bidang pertanian, pendidikan pariwisata, serta pengelolaan keuangan dan pemerintahan.

Tiga tahun menjadi Gubernur NTB, TGB menyeberang dari PBB ke Partai Demokrat.

Ia pun ditunjuk menjadi Ketua DPD Demokrat NTB Periode 2011-2016.

Tahun 2013, ia kembali terpilih sebagai Gubernur NTB untuk periode kedua sampai 2018.

Nama TGB kembali mencuat ketika menjelang Pemilu 2019.

Ia secara terang-terangan menyampaikan dukungannya terhadap pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Sikapnya membuat gejolak di internal Partai Demokrat, sebab pengurus pusat Partai Demokrat belum menentukan sikap politiknya.

Hingga akhirnya, pada 23 Juli 2018, TGB mengundurkan diri dari Partai Demokrat, kemudian melompat ke Partai Golkar.

Di partai bergambar pohon beringin itu, Muhammad Zainul Majdi mendapat dua posisi sekaligus.

Ia terpilih sebagai Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar sekaligus Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden DPP Partai Golkar.

Saat itu, ia juga sempat didaulat menjadi Ketua Nahdlatul Wathan (NW).

Tidak lama, TGB kembali pindah untuk bergabung ke Partai Perindo.

TGB kemudian mendirikan Rumah Tunas Generasi Bangsa (TGB).

Rumah TGB merupakan sebuah wadah yang memiliki beberapa misi diantaranya menyebarkan moderasi dalam praktek politik dan kehidupan sosial keagamaan.

Termasuk menguatkan praktik tata kelola pemerintahan dan kebijakan yang demokratis dan efektif, serta mengembangkan potensi generasi muda sebagai kekuatan masa depan bangsa.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Riski Sandi Saputra)(TribunnewsWiki/Widi Hermawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas