Ciri-ciri Bacawapres yang Diidamkan oleh Ganjar Pranowo, Ini Kisi-kisi dari sang Bacapres
Inilah ciri-ciri bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang diinginkan oleh Ganjar Pranowo selaku bakal calon presiden (bacapres).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Inilah ciri-ciri bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang diinginkan oleh Ganjar Pranowo selaku bakal calon presiden (bacapres) PDIP.
Ganjar mengaku saat ini masih ada proses melobi untuk mencapai kesepakatan.
Menurutnya, proses pemilihan bacawapres ini membutuhkan waktu, perasaan, syarat, dan sebagainya.
"Tentu karena masih ada yang lobi sana, lobi sini, ya, putaran-putaran itu, seri 1, seri 2, biarkan itu berjalan untuk sampai kita sama-sama bersepakat," kata Ganjar Pranowo dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (19/9/2023).
"Negosiasi sampai menuju sepakat 'kan butuh waktu, butuh perasaan, mungkin ada syarat dan sebagainya," tuturnya.
Baca juga: Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto Dinilai Bisa Jadi Cawapres Alternatif untuk Ganjar Pranowo
Sejauh ini, ada beberapa nama yang diisukan akan menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Beberapa nama itu antara lain: Mahfud MD (Menko Polhukam), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Andika Perkasa (mantan Panglima TNI), hingga Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR).
Namun, Ganjar menegaskan masih ada nama-nama yang lain dan menurutnya semua kemungkinan masih bisa terjadi.
Ia merujuk nama Ma'ruf Amin yang pada Pilpres 2019 lalu, meski tak masuk ke dalam daftar, akhirnya justru menjadi wapres bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Oleh sebab itu, Ganjar mengaku fokus utama saat ini ialah bagaimana timnya dapat berkomunikasi dengan baik kepada rakyat.
Sementara, untuk pemilihan posisi bacawapres, akan berjalan pararel dengan fokus utama mereka saat ini.
"Menurut saya, semua masih mungkin. Konsentrasi kami justru pada bagaimana kita bertemu dengan rakyat, kita menjelaskan, kita berkomunikasi dengan baik, itu yang penting. Ini bisa pararel sampai jalan," sambung pria berusia 54 tahun itu.
"Sebenarnya, nama-nama kalau partai memberi keputusan kita hormati, kalau ada personil yang ingin berkomunikasi tentu kita buka."
"Nah, prosesnya sampai di mana biarkan ini berlanjut, sampai putus nanti," tuturnya.