TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengaku berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal transisi kepemimpinan.

Arsjad menganalogikan Jokowi sebagai direktur utama perusahaan yang akan pensiun dan paling mengerti tentang situasi di masa transisi kepemimpinan.

"Menurut saya gini, dalam konteks misalnya, visi-misi mikirin apa yang ke depan dan semuanya seperti di perusahaan," kata Arsjad Rasjid saat ditemui di Rakernas IV PDIP dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (1/10/2023).

Baca juga: Tak Sepakat Presiden Terpilih 2024 Ubah Kebijakan Jokowi, Megawati: Kapan Mau Maju?

"Di perusahaan, 'kan gini, kalau saya punya anak perusahaan, saya mau angkat direktur utama di anak perusahaan, apa yang saya lakukan?"

"Kalau direktur utamanya mau pensiun, saya ajak direktur utama yang mau pensiun ini, saya ajak ngobrol."

"Saya ajak ngobrol apa? Eh, gimana tantangan ini ke depan? Bagaimana ke depan? Yang paling ngerti 'kan direktur utama yang mau pensiun tadi," tuturnya.

Ketika kembali ditanya apakah dirinya akan kembali mengajak Jokowi berdiskusi, Arsjad mengatakan, itu adalah hal yang pasti.

Menurutnya, berdiskusi dengan Jokowi penting untuk mengetahui seperti apa tantangan Indonesia ke depan.

Arsjad melanjutkan, diskusi diharapkan dapat membuat masa transisi menjadi smooth (mulus) karena yang dicari adalah presiden. Jadi tak bisa main-main.

"Pasti dong, beliau itu 'kan presiden. Yang kita cari presiden ke depan," ucapnya.

"Nah, ini 'kan penting untuk kita mengetahui tantangan apa, ini kan tidak gampang, nanti harus transisi."

"Bagaimana supaya ini smooth karena 'kan ini demi rakyat, jadi tak bisa main-main," terang Arsjad.

Strategi Pemenangan Ganjar

Sementara itu, ketika menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Arsjad Rasjid berbicara mengenai strategi pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.