Hasil Survei Terbaru Poltracking, Prabowo vs Ganjar vs Anies, Siapa Elektabilitas Tertinggi?
Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 3-9 September 2023 dengan melibatkan 1.220 responden
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) di Pilpres 2024, Sabtu (7/10/2023).
Dalam survei yang mengusung tema "Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024" merekam elektabilitas terbaru Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Elektabilitas bacapres Prabowo Subianto diketahui capai hampir sebesar 40 persen. “Hasilnya adalah survei per 3-9 September menunjukkan Prabowo mendapatkan 38,9 persen, Ganjar 37,0 persen, Anies 19,9 persen,” jelas Hanta Yudha Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia.
Baca juga: Survei Poltracking: Pasangan Prabowo-Erick Unggul dari Ganjar-Sandi dan Anies-Cak Imin
Tren elektabilitas Prabowo Subianto itu cenderung nampak mempunyai kenaikan tren elektabilitas, sementara Ganjar Pranowo lebih fluktuatif.
Sedangkan, Anies Baswedan cenderung mengalami penurunan sejak deklarasi pencapresan pada Oktober 2022.
“Pada April 2023, Elektabilitas Prabowo capai 33,0 persen, Ganjar 31,1 persen dan Anies 22,4 persen. Juli 2023, Elektabilitas Prabowo 37,5 persen, Ganjar 35,9 persen dan Anies 15,3 persen,” tutur Hanta.
Elektabilitas Prabowo dan Anies Selisih 22,9 Persen
Elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto kian melesat dibanding Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca juga: Ungguli Kandidat Lain, Elektabilitas Erick Thohir Terkuat Sebagai Cawapres pada Survei Poltracking
Hal tersebut terungkap dalam hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis secara daring pada Sabtu (7/10/2023). Dalam survei jelang Pemilu 2024 tersebut, selisih angka dukungan publik untuk keduanya bahkan mencapai 22,9 persen.
Survei Poltracking Indonesia memotret 51,2 persen masyarakat yakin memilih Prabowo ketimbang Anies. Sementara mantan Menteri Pendidikan itu berkutat di angka 28,3 persen.
"Prabowo unggul 51,2 persen. Kalau menggunakan syarat threshold pemilu 50 persen+1, itu sudah mayoritas ya. Prabowo 51,2 persen, Anies Baswedan 28,3 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda.
Unggulnya elektabilitas Prabowo tidak hanya terjadi pada head to head atau melawan Anies Baswedan. Nama Prabowo juga kokoh menempati puncak klasemen simulasi 3 bacapres yang bakal berlaga pada pemilihan presiden tahun depan.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menduduki urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 38,9 persen. Ia mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 37,0 persen pada posisi kedua dan Anies yang mengisi posisi paling buncit dengan perolehan 19,9 persen.
Baca juga: Survei LSN: Prabowo Ungguli Ganjar dalam Head to Head, Selisih 12,3 Persen
Tren Elektabilitas Capres
Hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis Sabtu (7/10/2023), menunjukkan tren elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus naik di atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda memaparkan, tren elektabilitas capres dari periode Oktober 2021-September 2023 memperlihatkan Prabowo cenderung stabil dan meningkat secara konsisten.
"Meskipun agak landai akhir 2022, kemudian mulai naik di awal tahun politik 2023" kata Hanta Yuda dalam siaran rilis survei di YouTube Poltracking Indonesia.
Nampak nama Prabowo dari Februari 2023 mulai mengalami kenaikan yang konsisten daripada Ganjar dan Anies, yakni dari 26,1 persen menjadi 27,2 persen pada Maret 2023.
Lalu, elektabilitas Prabowo meroket ke 33,0 persen pada April 2023, semakin naik di angka 37,5 persen pada Juli 2023, dan mencapai 38,9 persenpada September 2023 kemarin.
Hanta Yuda menyebut, meskipun Prabowo dan Ganjar mempunyai cenderung kenaikan tren elektabilitas, tapi Ganjar lebih fluktuatif, terlebih pada April 2023 sempat turun ke angka 31,1 persen dari Maret sebelumnya 36,9 persen alias merosot 5,8 persen.
Baca juga: Anies Ungkit Prediksi Survei Meleset saat Pilkada DKI Jakarta: Biar Sejarah Membuktikan
"Ada sedikit fluktuasi di April 2023, naik lagi di Juli 2023 dan September 2023. Seingat saya dan publik lainnya ada isu terkait sepak bola yang dikeluarkan oleh Ganjar (pada April lalu)," jelasnya.
Sementara Anies cenderung mengalami penurunan tren elektabilitas sejak deklarasi pencapresan pada Oktober 2022 dan sempat jatuh di angka 15,3 persen dibandingkan Prabowo yang tetap stabil di angka 37,5 persen dan Ganjar 35,9 persen.
"Sepanjang bulan itu tidak banyak sosialisasi praktis yang dilakukan Anies. Sementara Prabowo agak insentif," kata Hanta Yuda.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 3-9 September 2023 dengan melibatkan 1.220 responden yang sudah memiliki hak pilih.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung kepada responden terpilih.
Adapun metode sampel menggunakan multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.