Di Hadapan Ganjar, Mahfud MD: Saya Pakai Baju yang 5 Tahun lalu Saya Siapkan untuk Daftar ke KPU
Mahfud MD blak-blakan mengatakan kemeja putih yang ia kenakan untuk mendaftar ke KPU bersama Ganjar, adalah baju yang disiapkan sejak 5 tahun lalu.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.com - Calon wakil presiden (cawapres) untuk calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Mahfud MD, blak-blakan mengungkapkan dirinya 'gagal' menjadi pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 silam.
Saat menyampaikan sambutannya sebelum berangkat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mahfud MD mengatakan kemeja putih yang ia kenakan adalah kemeja yang disiapkannya untuk Pilpres 2019 silam.
Tetapi, kata dia, saat itu kemeja tersebut gagal dipakai untuk mendaftar ke KPU.
"Hari ini saya memakai baju putih, yang lima tahun lalu saya siapkan untuk mendaftar ke KPU."
"Ini dulu tidak jadi dipakai, meskipun sudah jadi," kata Mahfud MD dalam sambutannya di Tugu Proklamasi, Kamis (19/10/2023), dikutip dari YouTube KompasTV.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Sampai di Tugu Proklamasi untuk Daftar Capres-Cawapres, Turut Ditemani Istri
Namun, lanjut Mahfud MD, meski urung dikenakan untuk mendaftar ke KPU saat itu, baju putih miliknya ternyata menyimpan pesan.
Yaitu, 'kegagalan'nya menjadi cawapres Jokowi adalah takdir yang tertunda.
Kini, kemeja putih yang disiapkan Mahfud MD pada lima tahun lalu, ia kenakan untuk mendaftar ke KPU bersama Ganjar sebagai pasangan capres-cawapres.
"Tetapi, ternyata ada pesan Tuhan di baju ini. Ditunda dulu, untuk dipakai ke KPU dan hari ini bisa dipakai untuk mendaftar," ujarnya.
Diketahui, Ganjar-Mahfud menjadi pasangan kedua yang mendaftar di KPU hari ini, setelah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Dalam momen ini, Mahfud MD mengajak serta beberapa tokoh untuk mendampinginya mendaftar ke KPU bersama Ganjar.
Mereka adalah komedian Cak Lontong; musisi Sam Bimbo; putra sulung BJ Habibie, Ilham Habibie; dan mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Suparman Marzuki.
Digantikan Maruf Amin saat Pilpres 2019
Sebagai informasi, Mahfud MD hampir menjadi cawapres Jokowi saat Pilpres 2019.
Saat wawancara bersama Aiman Witjaksono pada Januari 2022, Mahfud mengakui dirinya memang sempat ditawari menjadi cawapres Jokowi.
Kala itu, Mahfud MD mengatakan sudah dihubungi pihak Istana dan diminta mempersiapkan diri.
Ia bahkan diminta menjahit baju sendiri untuk konvoi.
Namun, saat detik-detik terakhir menjelang pengumuman cawapres, Mahfud digantikan oleh Ma'ruf Amin.
Baca juga: Pengamat Yakini Ganjar-Mahfud MD Duet Kombinasi Saling Melengkapi Paket Lengkap
"Politik begitu bisa terjadi belokan tiba-tiba. Enggak apa-apa, itu biasa aja, selalu terjadi," kata Mahfud dalam program Aiman.
Sementara itu, baru-baru ini, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan alasan mengapa Mahfud diganti oleh Maruf.
Yusril mengungkapkan, pergantian 'pasangan' itu terjadi lantaran nama Mahfud mendapat penolakan dari Golkar.
Alasannya, lantaran Mahfud disebut-sebut pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar.
Diketahui, Golkar adalah salah satu partai pengusung Jokowi pada Pilpres 2019 silam.
"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud."
"Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," kata Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta, Kamis (12/10/2023), dilansir Kompas.com.
"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," lanjut dia.
Kini Jadi Cawapres Ganjar
Sempat batal menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019, Mahfud MD kini resmi menjadi pasangan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.
Mahfud MD ditunjuk langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Karena itulah dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh PDI Perjuangan yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo adalah Profesor Doktor Mahfud MD," ujar Megawati saat deklarasi cawapres Ganjar Pranowo, Rabu (18/10/2023).
Usai dideklarasikan sebagai cawapres, Mahfud MD menyampaikan pidato pertamanya.
Dalam pidatonya, Mahfud yakin Ganjar merupakan figur yang tepat untuk memimpin Indonesia.
Baca juga: Ketua Umum Parpol Pendukung Ganjar-Mahfud MD Berkumpul di Rumah Megawati Sebelum ke KPU
Ia juga merasa Ganjar mampu mewujudkan cita-cota menuju Indonesia yang maju.
"Saya berkeyakinan Mas Ganjar adalah figur yang tepat memimpin bangsa Indonesia, untuk mewujudkan semua cita-cita yang saya sebutkan tadi."
"Mempercepat dan melanjutkan program pembangunan yang sudah baik, lalu memperbaiki juga yang keliru, dan melakukan inovasi-inovasi baru sesuai dengan perkembangan zaman dengan tetap berpegang pada konstitusi," tutur Mahfud MD.
Keyakinan itu, kata Mahfud MD, didapatkan lantaran ia dan Ganjar pernah sama-sama menjadi anggota DPR RI pada 2004-2008.
Saat itu, Mahfud MD mengaku dirinya kerap berdiskusi dengan Ganjar.
Hubungan keduanya masih berlanjut saat Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan Mahfud MD menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya sudah lama mengenal Mas Ganjar. Pada tahun 2004-2008, kami bersama-sama menjadi anggota DPR RI."
"Kami berdua kerap berdiskusi, bahkan saling mengunjungi ketika Mas Ganjar Pranowo memimpin Jawa Tengah dan saya menjadi Ketua MK," kisah dia.
Karena itu, Mahfud MD mengaku tahu persis, Ganjar adalah sosok pemimpin yang merakyat dan berani.
Berangkat dari alasan tersebut, Mahfud MD lantas memantapkan pilihannya untuk bersedia menjadi cawapres Ganjar.
Ia berjanji akan mendedikasikan diri bersama Ganjar jika berhasil memenangi Pilpres 2024.
"Saya tahu persis Mas Ganjar adalah figur pemimpin yang merakyat dan berani. Berani memperbaiki yang bengkok-bengkok, berani menerima kritik, berani memperjuangkan nilai-nilai politik yang diyakini benar."
"Bersama Mas Ganjar, saya akan mendedikasikan diri semua kemampuan saya, ilmu saya, pengalaman saya, ketegasan dan keteguhan sikap saya, serta keberanian-keberanian yang selama ini saya usahakan untuk selalu ditunjukkan kepada bangsa dan negara Indonesia," urai Mahfud MD.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo, Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.