Menkominfo Perintahkan Platform Media Sosial Hapus Konten Hoaks Pemilu Dalam Waktu 1x24 Jam
Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menangkal hoaks dan disinformasi, terutama yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan telah menjalin kerja sama dengan penyelenggara platform digital seperti Facebook, Google, maupun TikTok untuk menangkal penyebaran hoaks jelang pemilu 2024.
Sejalan dengan penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik bahwa sudah jelas untuk langsung memutus akses konten hoaks dalam waktu 1x24 jam.
Baca juga: Kominfo: Jelang Pemilu Teknologi AI Digunakan untuk Ciptakan Hoaks, Masyarakat Harus Cerdas
"Platform juga punya komitmen untuk segera me-takedown semua konten, yang teridentifikasi sebagai sebuah hoaks begitu dan melanggar undang-undang ITE maka diturunkan 1x24 jam," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (27/10/2023).
Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menangkal hoaks dan disinformasi, terutama yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
“Seiring dengan narasi Pemilu Damai 2024, Kementerian Kominfo juga mendorong Kampanye Awas Hoaks Pemilu 2024!” ujar dia.
Baca juga: Menkominfo: Penyebaran Hoaks Terkait Pemilu Paling Banyak Ditemukan di Facebook
Ia menjelaskan bahwa telah berdiskusi dan bekerja sama dengan Meta (Facebook) yang punya Kampanye #BijakBersuara.
Kemudian Google #YukPahamiPemilu. Untuk sama-sama kita menghindari hoaks yang bertebaran di media sosial.
Jauh sebelum itu, pihaknya juga, telah bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum serta aparat penegak hukum.
“Kepada seluruh masyarakat ayo bersama sama kita melawan hoaks dengan memeriksa informasi yang diterima, tidak menyebarkannya jika mengandung hoaks, dan tentu tidak membuat hoaks. Mari kita bersama-sama mewujudkan Pemilu Damai 2024,” ajaknya.
Ia menyatakan, informasi bohong terkait pemilu paling banyak ditemukan diplatform Facebook yang dikelola Meta.
Baca juga: Kominfo Akan Tingkatkan Patroli Siber Selama Pemilu 2024 untuk Cegah Hoaks
Karena itu, pihaknya tengah mengajukan permintaan kepada Meta untuk takedown atau menurunkan 454 konten hoaks terkait pemilu.
"Penyebaran hoax dan disinformasi terkait Pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang dimiliki oleh Meta. Saat ini kami telah mengajukan takedown 454 konten kepada pihak meta," tuturnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.