Balas Pantun Hasto PDIP, Elite Gerindra: Om Prabowo Memang Mempesona, Kalau Difitnah Senyumin Aja
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman balas pantun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pemilu 2024 mengedepankan ketenangan bukan ketegangan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons beberapa bait pantun yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Habiburokhman menilai, pantun yang disampaikan Hasto menunjukkan kalau Pemilu 2024 ini mengedepankan ketenangan bukan ketegangan.
"Baiknya memang seperti ini, politik jangan dibawa tegang tegang terus. sersan kapten, serius santai tetap keren," kata Habiburokhman dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (5/11/2023).
Baca juga: Prabowo Akui Jadi Sasaran Hinaan Banyak Elite Politik: Saya Nggak Ada Urusan
Tak hanya itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut menilai kalau gaya berpolitik Hasto dengan kerap mengumbarkan pantun adalah suatu hal yang elegan.
Oleh karenanya, Habiburokhman mengaku senang dengan pantun yang disampaikan oleh Hasto.
"Kami senang dengan pantun pak Hasto, ini termasuk salah satu gaya politik yang elegan dan santai," ujar dia.
Sebagai balasannya, Habiburokhman turut melontarkan tiga buah pantun untuk Hasto Kristiyanto.
"Pergi ke solo lewat darat
Ketemu Mas Gibran lagi makan tomat
Pak Hasto Yang Terhormat
Kami do’akan senantiasa sehat," kata Habiburokhman.
"Kembali ke Jakarta Naik Delman
Kudanya putih dari matraman
Walau sekarang beda pilihan
PDIP tetaplah teman," lanjutnya.
"Oom Prabowo memang mempesona
Kalau difitnah senyumin aja
Berbalas pantun hal yang biasa
Yang penting Pemilu riang gembira," tukas bakal caleg DPR RI Partai Gerindra dapil Jakarta Timur itu.
Baca juga: Momen dan Pengakuan Anies-Cak Imin saat Papasan dengan Gibran di Solo
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, pada Sabtu (4/11/2023).
Pantun itu menyinggung soal sikap pemerintah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud, pihak yang melukai kasih Ibu Pertiwi, hingga Prabowo Subianto.
"Kami berempat, PDIP, PPP, Perindo dan Hanura bersama relawan menyadari bahwa Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD memenuhi kriteria-kriteria sebagai seorang pemimpin yang baik, yang berkarakter, yang punya pengalaman lengkap, yang mulai keberhasilan dari keluarga, yang punya visi masa depan, yang jujur, yang berani ambil risiko ketika berhadapan dengan hal-hal yang pahit terhadap bangsa dan negara," kata Hasto.
"Karena itu pada kesempatan ini kami persembahkan juga suatu pantun yang mencerminkan suasana hati kami," sebutnya.

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.