Jokowi Puji Golkar yang Dinilai Berhasil Lakukan Kaderisasi dan Regenerasi: Suara Under 40 Mana?
Jokowi memuji Golkar yang disebut telah berhasil melakukan kaderisasi dan regenerasi.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pujian terkait kader muda Partai Golkar.
Hal ini disampaikan Jokowi di acara puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Dalam sambutannya, Jokowi memuji Golkar yang disebut telah berhasil melakukan kaderisasi dan regenerasi.
Sehingga, kata Jokowi, Golkar didominasi kader-kader muda berusia di bawah 40 tahun.
"Saya senang Partai Golkar sebagai salah satu partai besar Indonesia kelihatannya memiliki kepekaan dalam hal ini dan telah berhasil melakukan kaderisasi dan regenerasi, sehingga banyak yang muda-muda itu hadir di Golkar," ungkapnya, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kapan Gibran Resmi Menjadi Kader Golkar? Airlangga: Tunggu Saja, Sabar
Selanjutnya, Jokowi mengaku senang melihat semangat anak muda untuk memajukan Indonesia.
"Suara yang under 40 diulangi mana? Senang saya semangat-semangat sekali dan saya berharap semangat para tokoh muda Partai Golkar dapat terus berkobar untuk terus memajukan Indonesia," lanjutnya.
Singgung Dominasi dan Peran Anak Muda
Presiden Jokowi menuturkan, pada tahun 2030, sebanyak 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif.
Dengan demikian, dominasi tersebut akan mengisi ruang pemikiran hingga semangat dari kalangan generasi muda.
"Di tahun 2030, 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif."
"Artinya generasinya generasi muda. Pemikirannya didomonasi pemikiran anak-anak muda, dan semangatnya juga didominasi semangat anak-anak muda," ungkap Jokowi, Senin.
Baca juga: Jokowi Tiba-tiba Sebut Pilpres Banyak Drama Seperti Sinetron, Tapi Puji Dominasi Anak Muda di Golkar
Menurut Presiden, momentum bonus demografi tersebut harus digunakan untuk memajukan Indonesia.
Sebab, momentum itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah bangsa atau negara di dunia.
"Dan di dalam peradaban sebuah negara, di dalam peradaban sebuah bangsa ini hanya terjadi satu kali," imbuh Jokowi.