Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Presiden Jokowi Mulai Lakukan Sarangan Balik Tipis-tipis ke PDIP

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai presiden Jokowi sudah mulai merespon serangan-serangan dari PDIP.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Sebut Presiden Jokowi Mulai Lakukan Sarangan Balik Tipis-tipis ke PDIP
Ist
Analis Politik sekaligus CEO dan Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai presiden Jokowi sudah mulai merespon serangan-serangan dari PDIP.

Adapun hal itu menurutnya berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa konstelasi politik Pilpres sekarang ini terlalu banyak dramanya.

"Kalau kita mencermati apa yang disampaikan Pak Jokowi bahwa akhir-akhir ini terlalu banyak drama seperti sinetron," kata Pangi kepada awak media, Selasa (7/11/2023).

Ia melanjutkan itu maknanya menunjukkan bahwa Pak Jokowi sudah tidak diam.

Baca juga: Deretan Pejabat di Pemerintahan Jokowi yang Masuk TKN Prabowo-Gibran, dari Wantimpres hingga Menteri

Kata Pangi, selama ini Presiden Jokowi bertubi-tubi dapat serangan yang dilakukan oleh PDIP.

"Soal tiga periode, penyalahgunaan kekuasaan, nepotisme, dinasti politik, hingga netralitas. Itu kan bertubi-tubi serangan dilakukan oleh PDIP untuk mendowgrade kredibilitas dari Presiden Jokowi," kata Pangi.

Berita Rekomendasi

Kemudian dikatakanya bahwa selama ini Presiden Jokowi cenderung diam tidak menanggapi atau merespon.

"Pada acara Golkar itu sepertinya beliau menampilkan sikap yang mulai merespon. Bahwa beliau tidak seperti seolah-olah kemarin hanya mengatur nafas saja," katanya.

"Sekarang melakukan ancang-ancang, politik ancang-ancang untuk melakukan serangan, seolah serangan balik tapi tipis-tipis, misalnya beliau mengatakan seperti statemen tadi," tegasnya.

Baca juga: Prabowo Puji Jokowi: Tak Pernah Jadi Kopassus, Tapi Keberaniannya Melebihi Jenderal

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa konstelasi politik Pilpres sekarang ini terlalu banyak dramanya. Hal itu disampaikan Presiden dalam acara HUT ke-59 Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11/2023).

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," kata Jokowi.

Seharusnya kata Presiden yang dikedepankan dalam kontestasi Pilpres adalah pertarungan gagasan bukan malah pertarungan perasaan.

"Mestinya kan pertaruangan gagasan, mestinya pertarungan ide-ide bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," kata Jokowi.

Namun Presiden tidak menjelaskan lebuh jauh mengenai drama korea seperti apa yang dimaksud atau pertarungan perasaan seperti apa yang terjadi.

Jokowi enggan melanjutkan pernyataannya tersebut karena khawatir melebar kemana-mana.

"Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas