Didesak Kembalikan KTA PDIP, Bobby Nasution: Saya Masih Ingin jadi Kader Perjuangan
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku diberi waktu 7 hari untuk mengembalikan KTA.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan telah didesak oleh PDIP untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) miliknya.
Bobby mengaku, diberi waktu 7 hari untuk mengembalikan KTA dan menentukan arah politiknya pada Pillpes 2024.
Meski masih berstatus sebagai kader PDIP, Bobby secara terang-terangan telah mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ketika ditanya wartawan tentang pengembalian KTA, Bobby mengaku belum bisa memastikan kapan akan mengembalikan KTA.
Di samping itu, dia memilih bungkam saat ditanya mengenai apa yang dibahas ketika dipanggil DPP PDIP.
"Ini masih jam kerja (dia sebagai Wali Kota Medan)," kata Bobby selepas menghadiri kegiatan peresmian pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis, (9/11/2023), dikutip dari Tribun-medan.com.
Bobby menyebut, ketika memenuhi panggilan DPP PDIP, dia diberi waktu sepekan untuk menentukan arah politiknya.
Adapun mengenai kabar dia hanya diberi waktu 3 hari oleh DPC PDIP untuk mengembalikan KTA, Bobby mengaku malah baru tahu dari awak media.
"DPC ya? Saya rasa mungkin kemarin diinformasikan pada saat di dalam ini waktunya sebenarnya dikasih waktu 7 hari dari DPP. Tapi kalau DPC menyuruh saya menyerahkan KTA dengan waktu tiga hari, ini saya juga baru tahu," katanya.
Baca juga: Bobby Nasution Tak Kunjung Kembalikan KTA, PDIP: Itu Sama Aja seperti Menantang
Bobby menyebut, bakal menindaklanjuti penyerahan KTA itu.
"Nanti akan kita coba tindak lanjuti," katanya.
Ketika ditanya apakah akan langsung menyerahkan KTA-nya, Bobby tidak menjawab secara gamblang.
"InsyaAllah lihat nanti. Saya sudah menyampaikan, yang pasti tidak ada yang saya ubah atau tutupi tentunya secara kader saya masih ingin jadi kader perjuangan," ujar menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Mengenai keputusannya mendukung Prabowo dan Gibran, Bobby mengaku memiliki pilihan berbeda dengan PDIP dalam menentukan nasib bangsa.