TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno berikan tanggapan mengenai baliho calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang disebut mirip dirinya.

Baliho itu terpampang di Padang, Sumatera Barat, yang diduga merupakan hasil editing foto Sandiaga dan Prabowo pada Pilpres 2019.

Sandiaga pun merespon bahwa hal itu menjadi kejelian dari masyarakat dalam melihat alat peraga kampanye.

"Mirip badan saya ya? Mungkin itu salah satu dari kejelian masyarakat dalam melihat alat peraga kampanye ya," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, Sabtu (11/11/2023).

Ia menambahkan bahwa masyarakat hanya ingin produk ekonomi yang kreatif dan otentik agar tidak dipandang negatif.

"Tapi, saya yakin ini cepet kalau memberikan masukan, kita bertindak. Tapi bagi saya fokus kita 90 hari kedepan kita bagaimana kita fokusnya ke isu isu yang justru diinginkan masyarakat, bukan isu yang tidak menjadi perhatian utama," imbuhnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Tersenyum Dengar Baliho Prabowo-Gibran Hasil Editan Foto Dirinya

Diketahui, Sandiaga yang bagian dari PPP ini mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Dirinya juga bertugas sebagai Dewan Pakar pada Tim Pemenangan nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Apalagi ia menyarankan agar TPN Ganjar-Mahfud fokus ke pemenangan Pilpres 2024 saja.

"Jadi, saya menyarankan sebagai dewan pakar di Ganjar-Mahfud untuk fokus pada hal-hal yang dibutuhkan masyarakat dan jangan terpecah belah. Kita fokus pada hal-hal yang betul-betul memberikan solusi pada masyarakat," ungkapnya.

Dugaan Keterlibatan Aparat Dalam Pemasangan Baliho Prabowo-Gibran

Sementara itu, baliho Prabowo-Gibran juga terpampang di daerah mana-mana, termasuk Jawa Timur.

Namun, di daerah jawa Timur ini diduga ada keterlibatan aparat dalam pemasangan baliho Prabowo-Gibran.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Demokratis mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM pun menyelidiki dugaan keterlibatan aparat dalam pemasangan baliho itu di Jawa Timur.