Pidato Lengkap Megawati soal Putusan MKMK, Singgung Ada Kecurangan Pemilu 2024
Berikut pidato lengkap Megawati terkait putusan MKMK di mana dia turut menyinggung adanya kecurangan yang sudah dimulai dalam Pemilu 2024.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri akhirnya buka suara soal putusan etik Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terhdap sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) terkait putusan MK soal batas usia capres-cawapres.
Dalam pernyataannya, Megawati memuji putusan MKMK yang menjatuhi sanksi teguran lisan hingga pemberhentian Anwar Usman sebagai Ketua MK lantaran terbukti melakukan pelanggaran etik berat terkait putusan MK soal batas usia capres-cawapres.
Dia menyebut putusan itu diibaratkan menjadi 'cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi.'
Presiden ke-5 RI itu juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua MKMK, Jimly Asshiddiqie yang telah menjatuhi sanksi kepada sembilan hakim MK tersebut.
Tak hanya soal putusan MKMK, Megawati turut menceritakan kembali awal berdirinya MK yang disebutnya dilakukan dengan penuh pengorbanan sebagai wujud eksistensi dari melawan pemerintahan otoriter di era Orde Baru.
Di akhir pidatonya, Megawati pun turut menyoroti Pemilu 2024 agar menjadi momentum terpilihnya pemimpin terbaik bagi rakyat Indonesia.
Baca juga: Megawati: Jadikan Pemilu 2024 Momentum Dapatkan Pemimpin Terbaik yang Wakili Kehendak Rakyat
Selain itu, dirinya juga menyinggung soal adanya potensi kecurangan Pemilu 2024 yang menurutnya sudah mulai terlihat.
Untuk selengkapnya berikut pidato lengkap Megawati terkait putusan MKMK:
"Salam sejahtera untuk kita semua, Om Swasti Astu, Namo Budaya, Salam Kebajikan, Rahayu. Salam Pancasila! Merdeka!.
Saudara-saudara sekalian, seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai dan banggakan, dimanapun kalian berada. Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kita semua.
Pada momentum yang sangat baik ini, setelah mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan politik kita masa sekarang dan mempertimbangkan segala sesuatunya dengan hati nurani yang jernih sebagai kontemplasi, maka saya memutuskan, sudah tiba saatnya untuk berbicara.
Berbicara dengan nurani, berbicara dengan tuntunan akal sehat, dan berbicara dengan tuntunan akal sehat, dan berbicara dengan kebenaran yang hakiki. Dengan melihat persoalan yang kita hadapi akhir-akhir ini, maka izinkan saya berbicara di sini sebagai anak bangsa yang ikut berjuang bagi tegaknya demokrasi Indonesia juga berbicara sebagai Presiden kelima Republik Indonesia dan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
Saudara-saudara sekalian, keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi telah memberikan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi. Keputusan MKMK tersebut menjadi bukti bahwa kekuatan moral, politik kebenaran, dan politik akal sehat, tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi.
Kita semuanya tentunya sangat-sangat prihatin dan menyayangkan mengapa hal tersebut sampai terjadi. Berulang kali saya mengatakan bahwa konstitusi itu adalah pranata kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diikuti dengan selurus-lurusnya.