KKB Masuk Potensi Kerawanan Pemilu, Kemenko Polhukam Pantau Terus Situasi di Papua
Kemenko Polhukam akan terus memantau situasi di Papua melalui TNI dan Polri serta KPUD.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenko Polhukam menyampaikan terus memantau situasi di Papua terkait gelaran Pemilu 2024.
Hal ini terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masuk dalam daftar potensi kerawanan Pemilu dan menjadi atensi Kemenko Polhukam.
"Ada 10 kerawanan dari penyelenggaraan pemilu itu yang nanti akan selalu kita ikuti perkembangannya, termasuk situasi yang ada di Papua," ucap Deputi Bidang Koordinasi Politik Kemenkopolhukam Dalam Negeri Mayjen TNl Heri Wiranto, usai rapat koordinasi Kemenko Polhukam bertajuk 'Menjaga Stabilitas Politik Hukum dan Keamanan pada Tahapan Pemilu 2024', di Jakarta Pusat, pada Selasa (21/11/2023).
Baca juga: KemenPPPA Minta Anak-anak Tak Dilibatkan dalam Kampanye Pemilu 2024
Heri mengatakan, Kemenko Polhukam akan terus memantau situasi di Papua melalui TNI dan Polri serta KPU.
"Dan ini tentunya kita akan memantau berdasarkan unsur-unsur yang ada di sana, ada Polda, kemudian Kodam, termasuk juga dari KPU yang ada di wilayah Papua," ucapnya.
Heri menjelaskan, sesuai tugasnya, desk koordinasi pemilu nantinya akan terus melakukan pemantauan.
"Ya sebenarnya desk koordinasi pemilu ini tugasnya melakukan pemantauan sekaligus meyakinkan serta memastikan situasi dan kondisi jelang pemilu. Di mana tahapan Pemilu itu dapat berjalan dengan baik, harapan kita begitu," tutur Heri.
Oleh karena itu, ia menjelaskan, hingga saat ini proses pemantauan terus berlangsung.
Hal itu dilakukan, kata Heri, guna memastikan pemilu 2024 mendatang dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: KSAL Pimpin Rakor Renaku II dan Apel Dansat, Bantuan Pengamanan Pemilu 2024 di DKI Lebih Diutamakan
"Sejauh ini kita masih memantau, memonitor perkembangan, dan mudah-mudahan selama pemilu berjalan dengan baik," kata Heri.
10 potensi kerawanan Pemilu
Heri Wiranto mengatakan, ada 10 potensi kerawanan pemilu akan diantisipasi karena berpotensi berpengaruh terhadap proses pelaksanaannya di 2024 mendatang.
"Pertama, pelaksanaan pemilu nanti kita akan memasuki puncak musim hujan, musim hujan yang cukup deras dan ini juga akan berpengaruh kepada pelaksanaan kegiatan (pemilu), dan ini perlu kita antisipasi bersama," ucap Heri.
Kedua yakni soal kesiapan personel pengamanan di daerah masing-masing. Diikuti, potensi terjadinya konflik sosial dan perusakan fasilitas penyelenggaraan pemilu.
Baca juga: Ramai soal Isu Liar Ijazahnya, Gibran Bantah, KPU Pastikan Dokumen Penuhi Syarat Daftar Pemilu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.