Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak di Iklan Susu Prabowo-Gibran Disebut AI, Roy Suryo: Salah Kaprah, Sembarangan Pakai Istilah

Roy Suryo mengomentari iklan susu dan makan siang gratis pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
zoom-in Anak di Iklan Susu Prabowo-Gibran Disebut AI, Roy Suryo: Salah Kaprah, Sembarangan Pakai Istilah
X
Tangkapan layar iklan di televisi yang memaparkan visi-misi calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika Roy Suryo, turut mengomentari iklan susu dan makan siang gratis pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di TV nasional yang menuai kontra.

Iklan politik itu dilaporkan kelompok masyarakat Radar Demokrasi Indonesia (RDI) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena diduga melibatkan anak-anak di dalamnya.

Namun, Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, mengatakan anak-anak dalam iklan tersebut bukanlah sosok nyata melainkan dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Tidak ada anak-anak yang dilibatkan dalam pembuatan video iklan tersebut. Ini murni kreasi Artificial Intelligence atau AI dari teks menjadi gambar yang di-generate melalui AI,” ujar Budi kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

Roy Suryo menilai pernyataan juru bicara TKN Prabowo-Gibran yang menggunakan istilah AI tidaklah tepat.

Baca juga: Jelang Kampanye, Pendukung Ganjar Minta Kawal Demokrasi, TKN Prabowo Berharap Tak Ada Fitnah

"Menggunakan istilah AI adalah salah kaprah dan justru menggelikan (untuk tidak mengatakannya memalukan)."

"Bagaimana tidak? Harusnya yang dimaksud teknologi yang digunakan dalam pembuatan iklan tersebut adalah animasi, bukan AI," ungkap Roy Suryo kepada Tribunnews, Kamis (23/11/2023).

Berita Rekomendasi

Roy Suryo menyatakan pandangannya murni dari sudut ahli telematika dan pengamat multimedia, karena tak lagi berkecimpung di politik praktis.

Roy Suryo menjelaskan, definisi AI adalah sistem kecerdasan buatan yang dilakukan oleh mesin atau komputer untuk bisa berpikir sendiri seperti manusia dengan algoritma tertentu.

"Misalnya adalah komputer DeepBlue yang pernah ditandingkan melawan pecatur dunia asal Rusia beberapa waktu yang bisa 'menggunakan otak buatan' dan 'berpikir layaknya manusia'. Secara teknis juga ada dua jenis AI, strong dan weak AI, sesuai tingkat kerumitannya," urainya.

Roy Suryo
Roy Suryo (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)

Baca juga: Dilaporkan ke Bawaslu, TKN Klaim Wajah Bocah di Iklan Prabowo-Gibran Pakai AI

Mantan politisi Demokrat itu menegaskan pembuatan iklan Prabowo-Gibran hanya menggunakan animasi, bukan AI.

"Karena iklan tersebut jelas-jelas masih diprogram, digambar atau bahkan dipotret dan discan oleh Manusia. Artinya karakter-karakter orangnya bisa dengan cara digambar atau dari foto asli dibuat wireframenya kemudian dimodeling menjadi tokoh tertentu seperti pada bagian akhir tayangan yang mengambil sosok 'lucu dan menggemaskan'," ungkap Roy Suryo.

"Jadi kesimpulannya, kalau memang belum (tidak) paham istilah AI, sebaiknya jangan sok paham, mending gunakan saja istilah yang umum, misalnya 'Itu hanya menggunakan komputer, bukan anak-anak langsung' akan lebih bijak daripada salah istilah," ujar Roy Suryo.

TKN: Tidak Ada Aktor Anak-anak

Lebih lanjut Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio, menegaskan pihaknya sangat berpegang teguh kepada aturan perundang-undangan yang berlaku.

Termasuk UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Dalam pasal 1 poin 1 dijelaskan, Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan."

"Dalam iklan tersebut tidak ada anak-anak dalam artian fisik dan identitas. Tidak ada aktor anak-anak," jelasnya.

Komandan Bravo Bidang Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Komandan Bravo Bidang Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023). (Tribunnews/Fahmi Ramadhan)

Politisi Partai Gerindra ini juga menjelaskan pihak TKN taat dalam melaksanakan melaksanakan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang mengatur tidak diperbolehkannya anak di bawah umur untuk mengikuti kegiatan kampanye ataupun aktivitas politik.

“Yang digenerate oleh AI adalah masa depan. Suatu masa dimana anak-anak bisa makan minum susu gratis dimana gizi tercukupi. Tidak ada anak-anak yang ikut kegiatan kampanye maupun aktivitas kampanye.” jelasnya.

Namun, Budisatrio juga memahami jika ada pihak yang belum mengerti tentang kemajuan teknologi hari ini.

“Tim kreatif maupun produksi iklan kami didominasi anak muda tanah air yang sangat terkini dalam mengikuti perkembangan teknologi. teknologi yang digunakan mampu menciptakan animasi dan terlihat realistis. Sehingga ada yang salah paham, kami bisa memahami," katanya.

Terkait masalah hukum, TKN menyerahkan hal tersebut kepada proses sistem peradilan Pemilu yang berlaku.

“Jika ada teman-teman yang berkeberatan tentunya dipersilahkan untuk melapor kepada yang berwenang, misalnya ke Bawaslu. Tapi kami berharap kampanye kita jangan diarahkan lagi ke pola pikir masa lalu. Masa depan ada di sini, dan menuju 2024 itu di bawah Tim Kampanye Prabowo-Gibran. Kami bangga menjadi Paslon pertama yang menggunakan full 100 persen teknologi ini untuk iklan tv kami. Sebuah terobosan," kata Budisatrio.

Tanggapan Bawaslu

Sementara itu Bawaslu menyatakan bakal berdiskusi dengan gugus tugas pengawasan pemantauan terkait iklan capres nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diduga melibatkan anak-anak. 

Adapun gugus tugas ini terdiri atas beberapa lembaga yang meliputi, Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Komisi Penyiaran Indonesia (KPU), dan Dewan Pers.

"Segera dibawa ku bawa ke rapim (rapat pimpinan) ya. Sekaligus kami diskusikan melalui gugus tugas," kata Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty saat dikonfirmasi, Rabu (22/11/2023). 

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Igman Ibrahim, Mario Christian Sumampow)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas