Cak Imin Janji Sunat Ditanggung BPJS, Kenapa?
Muhaimin Iskandar berjanji sunat atau khitan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan jika ia dan Anies Baswedan menang pada perhelatan Pilpres 2024.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 2 Muhaimin Iskandar berjanji sunat atau khitan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan jika ia dan Anies Baswedan menang pada perhelatan Pilpres 2024.
Cak Imin—sapaan akrabnya--- menilai khitan adalah salah satu langkah mempersiapkan generasi muda yang sehat sehingga negara harus ikut berperan dalam hal itu.
"Kalau hari ini BPJS tidak termasuk khitan, nanti Insyaallah kalau AMIN menang, BPJS-nya termasuk khitanan," kata Cak Imin usai menghadiri acara khitanan massal di Pasar Senen, Purwakarta, Sabtu (25/11).
Cak Imin bercerita ia adalah "produk khitanan massal" saat masih anak-anak. Maka itu ia ingin anak-anak Indonesia lain juga bisa mendapat fasilitas serupa.
"Nanti khitanan itu bagian dari prosesi gratis untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Cak Imin mengatakan jumlah anak-anak Indonesia akan terus bertambah.
”Kebutuhan ini akan menjadi terpenuhi, sebab jumlah anak-anak di Indonesia semakin besar dan generasi muda juga semakin banyak. Insyaallah ini potensi yang luar biasa, kemudahan khitanan ini menjadikan kita bisa menyiapkan generasi yang taat beragama, sekaligus generasi yang sehat sedini mungkin," sambung dia.
Sunat atau khitan pada pria adalah tindakan medis yang penting dilakukan. Tak hanya terkait dengan agama dan tradisi, sunat juga ditujukan menjaga kesehatan organ reproduksi serta mengurangi resiko infeksi menular seksual.
Di Indonesia, rata-rata laki-laki yang menjalani prosedur bedah sirkumsisi berada di usia pra-pubertas, yaitu sekitar 5-12 tahun. Namun berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, sunat tidak termasuk manfaat yang dijamin BPJS Kesehatan. Selain khitan, setidaknya terdapat 21 pelayanan kesehatan yang bukan dari bagian dari JKN-KIS.
Meski begitu, ada sunat yang biayanya bisa ditanggung BPJS Kesehatan, yakni sunat yang berdasarkan indikasi medis. Misalnya akibat infeksi saluran kencing atau penyakit lain sesuai diagnosis dokter.
Baca juga: Mau Sunat dengan Metode Laser atau Klamp, Mana yang Lebih Bagus? Begini Saran Dokter
Anies-Cak Imin terdaftar sebagai pasangan calon nomor urut 1 di Pilpres 2024. Mereka akan berhadapan dengan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Sebelum menjanjikan khitanan ditanggung BPJS, Cak Imin juga pernah mengumbar janji menaikkan dana desa jika ia dan Anies terpilih, tepatnya hingga Rp5 miliar per desa per tahun.
Di sisi lain calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjanjikan program makan siang gratis untuk seluruh pelajar, subsidi angkutan, subsidi listrik, subsidi BBM, hingga sekolah gratis. "Kita memberikan makan siang kepada seluruh anak Indonesia termasuk mereka yang masih dalam kandungan. Ibu hamil kita tunjang dan ini adalah strategi jangka panjang menghilangkan stunting menghilangkan dan mengurangi beban rakyat miskin," tutur Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (8/11).
Baca juga: Nusron Wahid: Usai dari Kyai Mataraman, Prabowo Silaturahmi ke para Kyai Langitan
Prabowo memperkirakan dibutuhkan anggaran Rp 400 triliun untuk makan siang.
"Jadi saya optimis makan siang ini mampu kita laksanakan kalau urusan Rp 400-500 daripada sekarang nggak jelas lebih baik langsung ke akar masalah," imbuhnya.
Adapun capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusung program dukungan gizi dan akses layanan kesehatan selama masa kehamilan dan menyusui.
Hal itu, menurut Ganjar penting untuk menekan angka anak bergizi buruk atau stunting.
”Program 1.000 hari pertama, serta pasokan gizi untuk anak hingga usia lima tahun. Dengan target prevalensi tengkes (stunting) di bawah 9 persen serta ibu dan ayah menjadi penjaga kesehatan keluarga,” kata Ganjar dan cawapresnya Mahfud MD dalam dokumen visi misi pasangan tersebut.(tribun network/den/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.